Mohon tunggu...
Wahyu Jati Kusuma
Wahyu Jati Kusuma Mohon Tunggu... -

Pingin pergi ketempat-tempat indah dan bersejarah. http://wahyujatikusuma.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Tanjung Aan, Pantai dengan Pasir Berbentuk Merica

15 Juli 2013   07:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:32 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_266630" align="aligncenter" width="640" caption="Pantai Tanjung Aan dengan pasir berbentuk merica."][/caption] Selain terkenal dengan keindahan pantai pasir putihnya, Lombok juga memiliki pantai unik yang salah satunya adalah Pantai Pink yang berada di Lombok Timur. Pantai ini disebut Pantai Pink karena pasir putihnya   bercampur dengan serpihan terumbu karang warna merah. Perpaduan inilah yang kemudian menjadikan pantai yang bernama asli Pantai Tangsi perlahan-lahan berubah sebutan menjadi Pantai Pink. Namun kali ini saya tidak akan membahas soal Pantai Pink karena saat liburan di Lombok kemarin saya gagal menuju ke Pantai Pink karena keterbatasan waktu. “Di lain kesempatan saya pasti akan sampai ke Pantai Pink,” hibur saya dalam hati. Di tulisan saya kali ini, saya akan membahas pantai unik lainnya yang ada di Lombok. Jika Pantai Pink menjadi unik karena memiliki pasir yang berwarna merah muda, Pantai Tanjung Aan di Lombok Tengah pun tak kalah uniknya. Pantai yang memiliki hamparan pasir berwarna putih ini ternyata memiliki dua jenis pasir yang berbeda. Di satu sisi pasirnya terdiri dari pasir yang berbentuk seperti butiran merica dan di sisi lain pasirnya memiliki ukuran yang lebih kecil atau lebih lembut. Karena keunikan inilah masyarakat sekitar sering menyebut Pantai Tanjung Aan dengan sebutan Pantai Tanjung Merica. Unik bukan?. “Di Pantai Tanjung Aan ini pasirnya memang unik karena bentuknya seperti merica, kalau mau dibawa pulang buat kenang-kenangan juga bisa, nanti dimasukkan saja kedalam botol,” kata Uri, pemandu sekaligus driver saya dan teman-teman selama berlibur di Lombok. [caption id="attachment_266631" align="aligncenter" width="640" caption="Hamparan pasir putih dan air yang jernih siap memanjakan wisatawan yang berkunjung ke Pantai Tanjung Aan."]

1373845108381329771
1373845108381329771
[/caption] Selain keunikan pasirnya, pantai ini juga menawarkan keindahan lain. Air laut jernih, langit biru, ombak yang tenang, batu karang yang eksotis dan tentunya ditambah dengan paparan sinar matahari untuk berjemur. Komplit, perpaduan yang lengkap dan sempurna bagi para pecinta pantai. Selain itu, di pantai ini juga ada bukit yang bisa kita daki untuk menikmati pemandangan dari ketinggian, ya semakin sempurna. [caption id="attachment_266635" align="aligncenter" width="640" caption="Seorang wisatwan asing tengah membidikkan kameranya dari atas bukit yang berada di tepian Pantai Tanjung Aan."]
1373846094738606130
1373846094738606130
[/caption] [caption id="attachment_266634" align="aligncenter" width="640" caption="Sisi lain Pantai Tanjung Aan yang tak kalah menarik."]
1373846068911934201
1373846068911934201
[/caption]

Tak hanya sampai disitu saja, yang bikin lebih menarik lagi Pantai Tanjung Aan ini belumlah seramai Pantai Kuta (Mandalika) ataupun Pantai Senggigi, sehingga di sini Anda bisa puas bermain air laut, berjemur ataupun sekedar menikmati pemandangan pantai. Bahkan saya dan teman-teman saat berkunjung ke sana kemarin kami merasa seperti pengunjung pertama di hari itu, karena saat kami sampai di sana suasananya masih sepi, yang ada hanya beberapa pedagang saja. Awesome. Untuk bisa sampai di Pantai Tanjung Aan, jarak tempuh dari Kota Mataram sekitar 90 menit dengan berkendaran kendaraan bermotor. Untuk berkunjung ke sini sebaiknya Anda membawa kendaraan pribadi atau menyewa kendaraan, karena transportasi umum belum tersedia. Selain itu, fasilitas yang tersedia pun terbilang masih minim, pedagang makanan pun hanya sebatas pedangan makanan kecil dan minuman saja serta pedagang asongan yang menawarkan cinderamata khas Lombok.(*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun