Arus globalisasi yang keras dan cepat membawa dampak yang cukup besar terhadap
masalah-masalah budaya lokal. Proses pembaruan memberikan banyak fasilitas dan akses
informasi yang bermanfaat bagi perkembangan masyarakat; namun, di sisi lain, hal ini dapat
memperburuk nilai-nilai budaya. Dan, kebudayaan yang dipertahankan dan dipraktekkan
sepanjang berabad-abad dan telah mampu beradaptasi dengan sejarah, sepertinya akan
terpinggirkan tanpa mengupas tuntas akar kebudayaan tersebut, hingga sampai pada
keberadaan kebudayaan dianggap sudah kadaluarsa.
Namun demikian, tarian, musik, atau pakaian daerah bukan satu-satunya segi yang menjadi
ciri lokal. Ia mencakup semua kebiasaan, prinsip, format kehidupan yang dimiliki suatu
masyarakat termasuk bahasanya. Lebih jauh dari itu, bagi suku-suku yang ada kehidupannya
dan perkembangan bangsa lain, budayanya tidak sekadar warisan, tetapi juga suatu identitas