Sembuhlah sendiri!
Jangan mencari obat kemanapun pada siapapun!
Lukamu mungkin memang bisa dilihat.
Keluh kesahamu bisa didengar.
Tapi suara batinmu tak ada siapapun yang bisa membacanya.
Semakin kau berusaha mengeluarkan isi batinmu, semakin bertambah rumit benang risau dalam benakmu.
Kau boleh marah saat aku menuliskan statement tersebut.
Tapi pernahkah kau merasakan ceritamu atau masalahmu hanya keluar dan menguap sia-sia?
Jika beruntung, memang kau akan bertemu dengan seseorang penyembuh atau bahkan sekadar meringankan rasa sakitnya, meringankan penatnya dan meringankan beban pada inti kepala. Ingat ya "Jika beruntung!"
Namun, berapa lama kau akan menemukan seseorang itu? Kau tak punya target menemukannya bukan? Kalaupun kau hanya punya target apakah ia bisa menjamin akan memberikan sesuai yang kau canangkan?
Ayolah, jangan lemah dan kuasai dirimu!
Bangkitlah sendirian dan jangan menjadi cengeng.
Orang luar tidak akan bersimpati lebih terhadap lukamu, bahkan sepertinya simpati dan empatinya ditunjukkan padamu hanya karena informasi tentang luka, tentang kecewa, kegaglan , depresi dan kekacauan dirimu menjadi objek hiburan mereka.
Di  akhir tulisan ini, rumus awal kau bisa kuat sendirian adalah dengan memiliki sifat "skeptis". Ia akan menjadi bahan kekuatanmu menhadapi segala trauma lalu mengobati lukamu sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H