Gundukan tanah bagai pembatas
Dua hal yang berbeda, tak sama arti
Batu bertengger manis di atas tanah
Pengingat umpama semua tak abadi
 Â
Tuhanku
Yang Maha Pengampun
Yang Maha Mengabulkan
Ampun kuserahkan atas kelalaian
Bukan sebuah perpadanan
Tetapi cermin dari suramnya kehidupan
 Â
Ujian datang silih berganti
Untaian doa pun tak pernah terhenti
Dunia seakan membutakan para insan
Hidup bak sebuah permainan berlubang
Semua insan berlomba memenangkan
Hingga pada akhirnya timbul penyesalan
 Â
Detik demi detik terus berlalu
Masa demi masa telah usai
Waktu demi waktu tetap berjalan
Menyudahiku dan perjalananku
Menyisakan amal yang kutunai
Mengakihiri perjalanan penuh beban
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H