Mohon tunggu...
Wiya Astarii
Wiya Astarii Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka jalan jalan,saya suka makan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Politik Dinasti di Indonesia

24 Desember 2023   18:57 Diperbarui: 24 Desember 2023   18:57 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mencegah politik dinasti penting karena menantang cita-cita demokrasi dan kesetaraan politik. Politisi dinasti, yang mewarisi modal politik dan keuntungan dari keluarga mereka, memiliki keunggulan elektoral dibandingkan non-dinas, yang menyebabkan kekhawatiran tentang representasi yang adil dalam demokrasi. Ketekunan dan dominasi keluarga dinasti dalam partai-parpol dapat merusak aspek representasional demokrasi. Selain itu, politik dinasti dapat menghambat demokratisasi negara-negara lebih lanjut, seperti yang terlihat dalam kasus Filipina, di mana larangan dinasti politik sedang dipertimbangkan untuk mempromosikan demokratisasi yang lebih besar. Politik dinasti juga menimbulkan risiko bagi proyek-proyek besar seperti Koridor Ekonomi China-Pakistan, karena negara-negara dengan politik dinasti, seperti Pakistan, mungkin menghadapi tantangan dalam transformasi politik dan pengambilan keputusan. Oleh karena itu, mencegah politik dinasti sangat penting untuk menegakkan prinsip-prinsip demokrasi, memastikan representasi yang adil, dan mempromosikan pemerintahan yang efektif

Upaya untuk mencegah politik dinasti melibatkan mengeksplorasi konsep dinasti politik, memeriksa dampaknya terhadap demokrasi, dan mempertimbangkan langkah-langkah potensial untuk mengatasi masalah ini. Studi telah meninjau literatur tentang nepotisme dan dinasti politik, menyoroti perlunya definisi yang jelas tentang "dinasti politik". Prevalensi politisi dinasti di negara demokrasi menimbulkan kekhawatiran tentang kesetaraan politik dan representasi. Untuk mengatasi hal ini, beberapa negara telah memperkenalkan undang-undang dan kebijakan untuk membatasi dinasti politik, dengan berbagai tingkat keberhasilan. Namun, penting untuk mempertimbangkan konteks sejarah dan tradisi budaya yang dapat berkontribusi pada persistensi politik dinasti. Upaya untuk mencegah politik dinasti juga membutuhkan pemahaman dinamika persaingan parTAI dan peran anggota parlemen dinasti dalam legislatif nasional. Secara keseluruhan, mencegah politik dinasti membutuhkan pendekatan multi-segi yang mencakup langkah-langkah hukum, kesadaran budaya, dan reformasi politik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun