Setelah beberapa waktu lalu mengalami pembengkakan pada konka hidung yang membuat nafas terganggu akhirnya pilihan operasi pengecilan konka harus dipilih karena konka masih tetap bengkak.Â
Waktu kontrol terakhir hari Senin tanggal 18 Maret 2019,saya diminta dokter untuk booking kamar inap karena operasi akan dilakukan pada hari Rabu. Sebagai peserta BPJS saya harus mulai dirawat sehari sebelum operasi.
Selasa jam 8 pagi saya bersama suami sudah berada di rumah sakit untuk mengurus administrasi dan melakukan cek darah, serta rontgen  kemudian cek ekg dilakukan saat sudah masuk ruang inap.Â
Hari itu terasa sangat lama bagi saya yang mengalami kesulitan bernafas, dalam hati saya selalu berdoa semoga cepat berakhir rasa sakit ini. Sampai malam saya belum diinfus karena belum ada obat yang dimasukkan ke infus.
Jam 8 malam, dokter anestesi datang ke ruangan untuk menginformasi bahwa besok saya akan dibius total dan menanyakan riwayat sudah pernah operasi atau belum sebelumnya dan menginformasikan mulai jam 2 malam sudah harus puasa karena operasi akan dilaksanakan Rabu jam 8 pagi.Â
Malam itu saya tidak bisa tidur, suami yang mendampingi banyak menenangkan untuk berpikiran positif agar sakitnya segera sembuh. Jam 1 malam  petugas mengantarkan makan ke ruangan dan mengingatkan bahwa jam 2 saya harus sudah puasa.
Hari rabu subuh saya sudah bangun dan mandi, pada pukul 6 perawat datang dan bilang bahwa saya harus mandi lagi menggunakan sabun yang diberikan serta harus ganti baju operasi juga harus pasang infus, padahal sebelumnya suami sudah mengingatkan agar mandinya nanti saja setelah dikasih sabun dari perawat, dan akhirnya saya mandi lagi setelah itu ganti baju lalu dipasangkan infus di tangan kiri.
Tepat jam 07.45 perawat sudah membawa saya keruang operasi dan dokter THT yang mau melakukan operasi sudah menunggu, dengan senyumnya yang membuat saya tenang mengatakan "Siap ya bu? Bismillah".Â
Setelah dipindah ke meja operasi saya sempat memperhatikan ada 4 orang disekitar saya yang memasangkan beberapa alat, lalu dokter anestesi memasukan suntikan obat bius dan pandangan saya mulai kabur  sudah tidak ingat apa-apa.
Pukul 10 saya tersadar karena ada petugas yang membangunkan dan rasanya kepala pusing sekali, perlahan saya membuka mata dan merasakan sakit pada hidung dan tenggorokan.Â
Saya batuk berkali-kali dan merasakan hidung makin mampet dan darah keluar dari hidung terutama sebelah kiri sampai mengotori sprei.Â
Petugas membersihkan lendir-lendir dan darah serta menyelimuti dengan selimut hangat karena saya menggigil. Setengah jam kemudian perawat membawa kembali ke ruang inap.
Saya heran setelah keluar ruang operasi darah yang keluar dari hidung langsung terhenti. Di ruangan saya sudah diperbolehkan untuk makan dan minum, tapi karena tenggorokan sakit sekali saya hanya bisa minum air saja, suara saya pun jadi serak.Â
Sakit tenggorokan itu ternyata bekas selang nafas yang dimasukkan ke tenggorokan. Kondisi saya mulai membaik dan keesokan harinya pukul 8 pagi saya sudah bisa pulang dibekali beberapa obat dan spray untuk membersihkan hidung.
Selama istirahat di rumah, hidung saya masih agak tersumbat tapi tidak separah sebelumnya, hanya yang tersumbat bergiliran antara lubang kiri dan kanan. Seminggu kemudian tepatnya hari Rabu saya kontrol ke dokter Alhamdulillah ukuran konka sudah normal dan dilakukan pembersihan kotoran yang kurang maksimal saya bersihkan di rumah.Â
Setelah dibersihkan dan dokter tunjukan penyebab masih tersumbatnya hidung saya, saat itu nafas saya berasa plong sekali tanpa sumbatan, dan dokter mengatakan kalau sudah tidak ada keluhan tidak perlu kontrol lagi. Nikmat sekali rasanya saat ini saya bisa bernafas dengan normal lagi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H