Mohon tunggu...
Wiwit Purwanti
Wiwit Purwanti Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kaktus, Tanaman Eksotis dengan Adaptasi Luar Biasa di Daerah Gersang dan Berpasir

30 Desember 2023   15:57 Diperbarui: 30 Desember 2023   16:35 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kaktus merupakan tanaman eksotis nan menawan, bertahan hidup di tengah lingkungan yang sangat ekstrem. Di padang pasir dan daerah gersang yang tandus, keberadaan kaktus menjadi penanda akan keajaiban alam yang tersimpan di bumi. Hanya sedikit tanaman yang mampu bertahan hidup di lingkungan yang keras seperti daerah ini, tetapi kaktus mampu bertahan dan tumbuh dengan sangat baik.

Azizah et al., (2023) Menjelaskan bahwa Kaktus merupakan satu kelompok tanaman berbunga yang  termasuk dalam famili Cactaceae. Secara gramatikal, bentuk jamak dari kaktus adalah kakti. Beberapa spesies kaktus juga menghasilkan buah yang dapat dimakan, seperti buah nopal dari  kaktus Opuntia. Menurut Munandar & Sundhari (2022),  Kaktus juga memiliki nilai estetika yang tinggi dan sering digunakan sebagai tanaman hias. Betapa indahnya kaktus berduri, mempesona dengan bentuk batangnya yang unik dan beragam.

Tampaknya semua kaktus serupa, namun faktanya, jika kita melihatnya lebih saksama, ternyata setiap kaktus memiliki keunikan tersendiri. Misalnya, kaktus yang berukuran kecil dan pendek pasti akan mempunyai akar yang lebih panjang dan dalam, untuk dapat menjangkau air lebih dalam di dalam tanah.

Menurut Sudarti et al., (2010) Hampir semua varietas kaktus dapat tumbuh dengan baik di daerah gersang dan berpasir, karena kaktus memiliki kemampuan yang luar biasa untuk bertahan hidup dalam kondisi lingkungan yang keras dan kering. Azizah et al., (2023) menyebutkan ada beberapa macam adaptasi unik kaktus yang membuatnya begitu unggul dalam bertahan hidup di daerah ini.

Pertama, kaktus memiliki kulit yang kasar dan banyak mengandung lilin yang memberikan perlindungan terhadap penguapan air yang cepat, sehingga dapat mempertahankan kelembapan batang yang cukup. Kedua, batang kaktus menyimpan air dalam jumlah yang besar dan kuat sekaligus sukulen, membuat tanaman ini mampu bertahan hidup selama berbulan-bulan dan bahkan bertahun-tahun pada kondisi kekeringan yang ekstrem. Selain itu, setiap kaktus yang berbeda memiliki adaptasi yang unik, di antaranya kemampuan untuk menangkap air hujan dan sinar matahari pada bagian batangnya. Ada pula kaktus yang dapat bereaksi terhadap kondisi lingkungan yang ekstrem dengan mengurangi keterikannya pada siang hari (Azizah et al., 2023).

Di daerah gersang dan berpasir, kaktus memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan membantu dalam melakukan pengendalian erosi. Tanaman penahan tanah ini mampu membantu mengurangi risiko erosi, mencegah dan meminimalisasi kerusakan yang terjadi pada habitat (Munandar & Sundhari, 2021).

Namun, lingkungan gersang dan berpasir saat ini semakin terancam oleh aktivitas manusia. Perubahan iklim global dan pemanasan global dapat meningkatkan risiko pengeringan tanah dan kekeringan di daerah yang luas. Hal ini dapat memperburuk kondisi lingkungan yang keras dan mengancam keberlangsungan hidup kaktus, tumbuhan yang telah lama mengambil bagian dalam mempertahankan keseimbangan ekosistem di daerah gersang dan berpasir.

Oleh karena itu, penelitian tentang kaktus dan keunikan adaptasinya di daerah gersang dan berpasir sangatlah penting bagi kita untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang tumbuhan ini dan keseimbangan ekosistem yang harus dijaga. Studi ini juga penting bagi upaya menjaga kelestarian lingkungan gersang dan berpasir di seluruh dunia serta memahami adaptasi makhluk hidup di lingkungan yang ekstrem. Kaktus, sebuah tanaman eksotis yang unik dan menawan, menjadi inspirasi bagi manusia dalam menghadapi tantangan hidup dan belajar untuk bertahan di masa depan yang lebih terancam.

Referensi :

Azizah, N.N., Zainah, N.Y., & Aupriyatna, A. (2023). Inventarisasi Tumbuhan Famili Cactaceae Di Kawasan Wisata Kebun  Raya Bogor. Jurnal Insan Pendidikan dan Sosial Humaniora, 1(3), 47-54.

Munandar, D.E. & Sundahri. (2022). Penerapan Iptek Dalam Pengembangan Tanaman Kaktus Guna Meningkatkan Pengetahuan Dan Pendapatan Masyarakat. Jurnal Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Jember, 1(2), 133-143.

Sudarti. (2010). Adaptasi Makhluk Hidup. Jakarta Barat: Cv. Pamularsih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun