Karena lebih sering berhenti kerja, wanita biasanya jadi lebih sering gonta-ganti lapangan pekerjaan dibanding pria. Seorang wanita yang berhenti dari pekerjaannya karena melahirkan, misalnya, biasanya belum tentu mau kembali bekerja lagi di perusahaan yang sama setelah ia mengasuh anaknya selama dua tiga tahun. Jangankan wanita yang sudah menikah dan punya anak, sekarang saja saya mengenal seorang wanita single yang masih berumur 26 tahun, tetapi sudah pindah pekerjaan sampai 4-5 kali. Bagaimana nanti kalau dia sudah menikah? Bisa-bisa jumlahnya lebih banyak lagi. pindah kerja daripada mereka yang di posisi manajemen.
Peraturan yang Merugikan Wanita.
Banyak perusahaan di Indonesia yang masih memberikan upah yang berbeda bagi pria dan wanita yang menduduki posisi yang sama. Ini mungkin didasarkan pada pertimbangan bahwa prialah yang menanggung biaya hidup keluarga, sehingga wajar saja kalau pria menerima upah yang lebih besar. Tetapi akibatnya, dengan jumlah upah yang lebih kecil, biasanya akan menyulitkan wanita untuk bisa menabung dalam jumlah yang lebih besar untuk persiapan pensiunnya.
Sering Harus Mengalah apabila Suami Pindah Kerja.
Selama ini, apabila seorang suami harus direlokasi (pindah lokasi kerja) ke kota lain, maka istrinyalah yang sering mengalah, misalnya dengan cara berhenti dari pekerjaannya. Berbeda dengan apabila si istri yang harus pindah, maka jarang sekali kita mendengar suaminya mau mengalah dengan mengorbankan pekerjaannya. Ini wajar terjadi, mengingat si prialah yang biasanya menanggung biaya hidup keluarga. Namun demikian, hal ini jelas membuat kemungkinan wanita untuk berhenti kerja, atau ganti pekerjaan baru menjadi lebih besar. Ini berarti, kesempatan mereka untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar menjadi tertunda, sehingga kesempatan mereka untuk menabung dengan jumlah yang lebih besar menjadi berkurang.
Semoga dari tulisan di atas, dapat disimpulkan bahwa wanita memiliki lebih banyak ‘halangan’ ketika ia masih bekerja. Padahal, umur wanita biasanya lebih panjang daripada pria sehingga wanita memerlukan lebih banyak uang untuk pensiunnya kelak. Karena itu, bila Anda seorang wanita, Anda perlu menaruh perhatian yang jauh lebih besar terhadap persiapan pensiun Anda, dibanding pada pria. Mudah-mudahan tulisan kali ini bisa cukup memberikan inspirasi Anda para kaum hawa.
Sumber : Disadur dari Tabloid NOVA No. 840/XVI
Salam Cerdas.
Wiwit Prayitno, S.Pt, N.Md
081 2277 1607
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H