Perbedaan utama adalah bahwa teori belajar dalam behaviorisme lebih fokus pada proses belajar, sementara teori dasar perkembangan manusia dalam behaviorisme lebih fokus pada perkembangan anak-anak dan bagaimana perilaku serta keterampilan berkembang selama masa pertumbuhan. Keduanya tetap berlandaskan pada prinsip-prinsip behaviorisme yang menekankan observasi dan pengukuran perilaku serta peran lingkungan dalam membentuk perilaku dan perkembangan individu.
Pasti teman-teman ingin tahu contoh perbandingan antara teori belajar dan teori dasar perkembangan manusia menurut teori behaviorisme dalam kehidupan nyata, nah disini mari kita sedikit mengulas hal tersebut:
Contoh 1: Teori Belajar dalam Behaviorisme
Skenario: Seorang anak belajar bersepeda.
- Stimulus (Rangsangan): Sepeda baru yang diberikan kepada anak.
- Respons: Anak mencoba mengendarai sepeda.
- Penguatan Positif: Anak merasa senang dan mendapat pujian ketika berhasil mengendalikan sepeda tanpa jatuh.
- Hasil Pembelajaran: Anak belajar cara mengendarai sepeda melalui pengalaman langsung dan penguatan positif.
Contoh 2: Teori Dasar Perkembangan Manusia dalam Behaviorisme
Skenario: Perkembangan bahasa pada seorang anak.
- Perkembangan Awal: Seorang bayi mulai dengan kemampuan berbicara yang terbatas. Saat ia mencoba mengucapkan kata-kata pertamanya, seperti "mama" atau "papa," ia menerima respons positif dari orang tua dalam bentuk penguatan positif (senyuman, pelukan, pujian).