Masalah pencemaran plastik di perairan dunia menjadi perhatian utama para ilmuwan dan pemerhati lingkungan. Mikroplastik, partikel plastik berukuran sangat kecil, merupakan salah satu polutan yang paling sulit diatasi karena ukurannya yang mikroskopis membuatnya sulit untuk diidentifikasi dan dihilangkan. Mikroplastik dapat mencemari air minum, laut, danau, serta sungai, dan berdampak buruk pada ekosistem serta kesehatan manusia.Â
Menanggapi tantangan ini, tim PKM VGK dari Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) yang diketuai oleh Wiwit Ardi Mulyo, dan beranggotakan Ade Wahyu Putranto, Bintang Esa Pasha, dan Ridho Anugerah Putera, serta dipandu dan didukung oleh bapak Ikhwanussaffa saddisan sebagai dosen pendamping. Mengajukan inovasi teknologi yang disebut "Eco Bubble Purification" untuk mengurangi jumlah mikroplastik di perairan Muara Gembong.
- Mikroplastik
Mikroplastik adalah potongan-potongan kecil plastik yang berukuran kurang dari 5 mikrometer. Mereka berasal dari berbagai sumber, termasuk degradasi sampah plastik yang lebih besar, produk perawatan pribadi, industri tekstil, serta aktivitas sehari-hari masyarakat seperti memancing dan juga mencuci. Â Mikroplastik umumnya ditemukan dalam bentuk serat, fiber, fragmen, film, pelet, lembaran, dan foam. Fiber dan fragmen adalah jenis mikroplastik yang paling banyak ditemukan. Keduanya berasal dari pakaian dengan serat sintetis, alat pancing, dan jaring ikan.
Keberadaan mikroplastik di perairan memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kehidupan laut dan kesehatan manusia. Banyak organisme yang hidup di air terutama ikan mengira mikroplastik sebagai makanan, mereka memakan mikroplastik yang mengapung sehingga pada akhirnya mikroplastik tersebut terbioakumulasi dalam perut ikan. Mirisnya, jumlah sampel ikan di Indonesia yang mengandung mikroplastik bahkan 5 kali lebih banyak dibandingkan di Amerika, itu menandakan perairan di Indonesia seperti laut, sedimen sungai, maupun perairan estuari mengandung lebih banyak partikel mikroplastik yang mengancam keutuhan ekosistem perairan Indonesia sebagai salah negeri maritim terbesar yang bergantung pada sumber daya laut yang ada. Seperti pada perairan Muara gembong misalnya, tercatat partikel mikroplastik pada perairan tersebut pada tahun 2015 mencapai 86,13 partikel/L, dan angka ini bisa saja terus meningkat seiring berjalannya waktu.
- Eco Bubble Purification
Eco Bubble Purification adalah teknologi yang memanfaatkan gelembung mikro untuk mengikat mikroplastik di dalam air. Ide ini didasarkan pada prinsip bahwa gelembung mikro dapat menarik dan menempel pada partikel kecil, termasuk mikroplastik. Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang komponen dan cara kerja teknologi ini:
1. Produksi Gelembung Mikro
Gelembung mikro diciptakan dengan menggunakan generator flow mater yang mampu menghasilkan gelembung berukuran mikroskopis yang sangat halus. Ukuran gelembung ini sangat penting karena semakin kecil ukuran gelembung, semakin besar luas permukaannya untuk mengikat mikroplastik.
2. Mekanisme Pengikatan
aat gelembung mikro dilepaskan ke dalam badan air yang terkontaminasi mikroplastik, mereka akan mengapung ke permukaan. Selama proses ini, gelembung mikro akan menarik mikroplastik dan menempelkannya pada permukaan gelembung. Pengikatan ini terjadi karena adanya gaya adhesi dan kohesi antara gelembung dan partikel mikroplastik.
3. Pengumpulan Menuju Tahap FiltrasiÂ
Setelah gelembung mikro mencapai permukaan air, mereka dapat dikumpulkan bersama dengan mikroplastik yang menempel, kemudian disedot dan dialirkan menuju tabung filtrasi untuk dilakukannya tahap filtrasi yang berguna untuk menyaring dan menghilangkan kandungan partikel mikroplastik.
4. Tahap Filtrasi
Pada tahap filtrasi ini, menggunakan media filtrasi berupa plankton net, media filtrasi dengan ukuran pori pori yang yang sangat kecil guna menyaring partikel mikroplastik, namun tetap meloloskan plankton maupun mikroorganisme lain yang ikut terbawa agar tetap mempertahankan keseimbangan ekosistem dengan memastikan bahwa mikroorganisme yang berguna bagi lingkungan tetap terjaga.
Selanjutnya, air yang sudah bebas dari kandungan mikroplastik akan dikembalikan ke badan perairan beserta dengan mikroorganisme yang ikut terbawa tadi.
Alat ini dirancang untuk nantinya ditempatkan pada salah satu perairan estuari yang berada di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Indonesia. Yaitu, perairan Muara Gembong yang terkenal dengan tingkat pencermaran sampah plastik yang tinggi dengan kandungan partikel mikroplastik diangka 86,13 partikel/L pada tahun 2015.
- Potensi Dampak dan Manfaat
Eco Bubble Purification merupakan teknologi yang ramah lingkungan karena menggunakan proses fisik tanpa tambahan bahan kimia. Ini menjadikannya solusi yang tidak hanya efektif, tetapi juga aman bagi lingkungan. Teknologi ini juga fleksibel dan dapat diadaptasi serta diterapkan di berbagai jenis perairan, baik di perkotaan maupun pedesaan, memungkinkan penggunaan yang luas dan beragam sesuai dengan kebutuhan.
Implementasi teknologi Eco Bubble Purification memiliki potensi dampak yang signifikan terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Salah satu dampak utamanya adalah pengurangan jumlah partikel mikroplastik di perairan Muara Gembong. Dengan mengurangi jumlah partikel mikroplastik, teknologi ini dapat membantu mengurangi risiko kesehatan yang terkait dengan konsumsi mikroplastik oleh manusia dan organisme laut. Hal ini juga berkontribusi pada kesehatan ekosistem laut, memastikan bahwa kehidupan laut dapat berkembang tanpa ancaman kontaminasi mikroplastik.
Selain itu, peningkatan kualitas air merupakan manfaat penting dari teknologi ini. Air yang bebas dari mikroplastik akan lebih aman untuk diminum dan digunakan untuk keperluan rumah tangga dan industri. Kualitas air yang lebih baik juga akan memberikan manfaat bagi habitat alami, mendukung kehidupan flora dan fauna setempat yang lebih sehat dan seimbang.
Eco Bubble Purification adalah inovasi teknologi yang menjanjikan untuk mengurangi jumlah mikroplastik di perairan Muara Gembong. Rancangan ide yang diusulkan oleh tim PKM VGK Universitas Singaperbangsa Karawang ini menunjukkan potensi besar dalam memanfaatkan gelembung mikro untuk mengikat dan mengumpulkan mikroplastik. Konsep diciptakannya alat ini, sejalan dengan tujuan pembangunan keberlanjutan pada poin 6 yaitu air bersih dan sanitasi layak dan poin 14 ekosistem laut untuk menunjang kebutuhan kebersihan air. Dengan penelitian dan pengembangan lebih lanjut, Eco Bubble Purification bisa menjadi solusi yang efektif dan berkelanjutan dalam mengatasi masalah pencemaran mikroplastik di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H