Mohon tunggu...
Wiwit Agustiana
Wiwit Agustiana Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Bekerja di Universitas Paramadina. Olahraga dan seni tari . Bergerak dan diam akan mematikan .

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Melihat masalah kesehatan di hari kesehatan nasional

14 November 2013   10:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:11 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Definisi kesehatan berdasarkan WHO, “Kesehatan merupakan keadaan seimbang dari kesehatan jasmani, mental/rohani dan sosial dan tidak hanya semata terbebas dari penyakit dan kecacatan.” Berdasarkan definisi tersebut terlihat bahwa kesehatan adalah indikator kesejahteraan masyarakat. Untuk meningkatkan derajat kesehatan, pemerintah memberikan fasilitas pelayanan kesehatan yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.


Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setingggi-tingginya. Derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari berbagai indikator yaitu indikator angka harapan hidup, angka kematian dan status gizi masyarakat.Pembangunan kesehatan dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan. Sasaran yang ingin dicapai pada tahun 2014 adalah meningkatnya umur harapan hidup menjadi 71 tahun, menurunnya kematian bayi menjadi 24 per 1000 kelahiran hidup, menurunnya angka kematian ibu menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup, menurunnya prevalensi gizi kurang dan prevalensi stunting pada balita masing-masing menjadi 15% dan 32 %. (Buku panduan HKN 48 tahun 2012).


Puskesmas adalah unit pelaksana pelayanan kesehatan tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan dengan tiga fungsi utama, yaitu: (1) sebagai pusat pengembangan kesehatan masyarakat; (2) sebagai pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan kemampuannya untuk hidup sehat; dan (3) sebagai pusat pemberian pelayanan kesehatan secara menyeluruh, terpadu, dan bermutu kepada masyarakat. (Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004). Setiap kegiatan dalam upaya untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dilaksanakan oleh puskesmas dan jaringannya. Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan kepada masyarakat, berdasarkan prinsip non diskriminstif, partisipatif, dan berkelanjutan dalam rangka pembentukan sumber daya manusia Indonesia, serta peningkatan ketahanan dan daya saing bangsa bagi pembangunan nasional.  Selain itu puskesmas dan jaringannya secara langsung juga bertanggungjawab dalam meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat dalam lingkungan yang sehat melalui pendekatan azas pertanggunjawaban wilayah azas peran serta masyarakat, azas keterpaduan lintas program dan lintas sektor serta azas rujukan.


Permasalahan kesehatan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia sangat banyak dan kompleks, tidak mungkin dilaksanakan dan diselesaikan dalam satu waktu mengingat berbagai keterbatasan sumber daya. Oleh karena itu diperlukan upaya identifikasi dan penentuan prioritas masalah kesehatan untuk menetapkan program-program yang akan diintervensi terlebih dahulu.


Dihari kesehatan dunia pada tanggal 12 november ini seharusnya permasalahan mengenai kesehatan bayi dan ibu sudah harus lah mengalami peningkatan angka penurunan kejadian karena berbagai program sudah di rintis di tahun 2012 ini, jaminan kesehatan yang menjadi upaya pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat belum lah tersentuh dengan baik dan bijak. Misalkan saja kita ambil contoh kasus Berdasarkan Profil Kesehatan Kota Bogor tahun 2011 gambaran status kesehatan dilihat dari indikator utama derajat kesehatan yaitu pada tahun 2010 Umur Harapan Hidup masyarakat Kota Bogor mencapai 68,87 (Jawa Barat = 68,20), Angka Kematian Bayi 26,32/ 1000 kelahiran hidup (Jawa Barat = 39/1000 KLH), Angka Kematian Ibu wilayah Bodebek 296.17 (Jawa Barat = 321/100.000 kelahiran hidup). Status gizi buruk pada balita 0,80% (Jawa Barat 3,1%).

Meskipun demikian masalah kematian bayi dan kematian ibu tetap menjadi perhatian dan tolak ukur dari derajat kesehatan maka berdasarkan dari data hasil pencatatan pelaporan tahun 2011 dilaporkan bayi yang meninggal di Kota Bogor sebanyak 44 bayi. Sedangkan ibu yang meninggal karena sebab-sebab yang terkait dengan kehamilan, kelahiran dan masa nifas dilaporkan sebanyak 7 orang.


Misalnya puskesmas di wilayah Jawa Barat yakni Bogor Selatan yang merupakan salah satu puskesmas yang berada di kota Bogor dengan wilayah terluas kedua setelah Bogor Barat. Wilayah dengan tingkat kepadatan penduduk yang cukup tinggi, memungkinkan untuk terjadinya berbagai macam masalah kesehatan masyarakat. Apabila ditinjau dari segi sumber daya manusia (tenaga kesehatan) di kecamatan bogor sendiri masih sangat kurang. Bisa dibayangkan saja apabila 1 orang dokter dalam sehari harus dituntut untuk melayani dan menerima pasien dengan target 30 pasien. Sedangkan jam kerja seorang tenaga kesehatan adalah 8 jam dinas, maka bila di akumilasikan maka seorang pasien ditarget mendapatkan pelayanan 16 menit. Permasalahan berikut yang akan muncul adalah kapasitas konsetrasi seorang dokter juga terbatas, akan kah seorang dokter akan dapat memberikan solusi yang tepat serta efektif atas keluhan pasien apabila tingkat konsentrasi seorang dokter tersebut menurun akibat banyaknya pasien yang ditangani? Bisa jadi itu akan mengakibatkan kesalahan yang fatal yang diterima sang pasien dan mengakibatkan mal praktek. Seharusnya pemerintah menambah jumlah tenaga kesehatan untuk mencapai tingkat kesehatan masyarakat yang merata sesuai ketentuan MDGs yang ditarget kan di tahun 2025 nanti. Harapan yang tinggi pada taraf keseatan seluruh masyarakat adalah utama dan penting bahkan kekayaan yang mahal, bagi kita semua.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun