Mohon tunggu...
Wiwit anggraeni
Wiwit anggraeni Mohon Tunggu... Lainnya - wiwit anggraeni

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Storytelling sebagai Sarana Berkomunikasi Anak

31 Oktober 2020   20:46 Diperbarui: 31 Oktober 2020   21:03 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa adalah alat komunikasi yang paling utama. Dimasa sekarang komunikasi merupakan hal yang jarang diperdulikan oleh orang tua terhadap anak khususnya orang tua yang terlalu sibuk bekerja diluar rumah, orang tua yang tidak terlalu memerhatikan tumbuh kembang anak sehingga anak merasa tidak dekat dengan orang tua karena sangat jarang melakukan komunikasi. Padahal dalam rangka memenuhi kebutuhan anak pada masa peka terhadap perkembangan bahasanya anak-anak yang sedang belajar untuk berkomunikasi dengan orang lain dan lingkungan sosial biasanya dimulai bersama orang tua.

Secara garis besar orang tualah yang pertama terlibat dalam lingkungan berbahasa anak pada usia dini, karena itu anak perlu dukungan dari keluarga yang sangat besar untuk mendorong atau menstimulasi anak agar terlatih berbicara sesuai dengan tahapan perkembangannya sehingga anak dengan sendirinya melakukan komunikasi dilingkungan sosial dengan baik.

Kemampuan komunikasi anak rendah disebabkan oleh faktor lingkungan yang tidak mendukung terutama lingkungan keluarga, gejalanya sendiri ialah anak merasa kesulitan saat akan menyampaikan ide pikirannya, anak merasa ragu saat berbicara karena keterbatasan kosa kata yang memungkinkan hal itu menjadi pengaruh ketidakberanian anak saat akan berbicara. Oleh sebab itu untuk mengatasi masalah ini diperlukan pemilihan metode yang tepat agar nantinya anak dapat terlatih untuk berkomunikasi dengan baik dan benar. Salah satu metode yang digunakan adalah metode Storytelling.

Menurut Asfandiyar (2007) storytelling merupakan suatu proses kreatif anak-anak yang dalam perkembangannya senantiasa mengaktifkan bukan hanya aspek inteletual saja tetapi juga aspek kepekaan, kehalusan budi, emosi, seni, daya, berfantasi, dan imajinasi anak yang tidak hanya mengutamakan kemampuan otak kiri tetapi juga otak kanan.

Bercerita bagi anak adalah hal yang sangat menyenangkan karena anak dapat bebas berimajinasi. Kegiatan ini sejak dulu dilakukan oleh orang tua sebagai pengantar tidur, tetapi dimasa sekarang sudah jarang sekali ornag tua yang membawakan sebuah cerita baik sebagai pengantar tidur, bercerita kegiatan yang dilakukan anak sehari-hari, dll, karena kegiatan tersebut sudah digantikan dengan tayangan televisi, games, gadget.

Terlepas dari semua itu bercerita memiliki fungsi, kekuatan tersendiri dan sangat bermanfaat sebagai media berkomunikasi sekaligus metode dalam membentuk kepribadian anak.. Membawakan cerita kepada anak memiliki sejumlah manfaat yang besar dalam pembentukan kepribadian anak itu sendiri.

Cerita yang akan dibawakan harus mengandung unsur yang dapat mengembangkan berbagai aspek pada diri anak sehingga jika ada pengaruh negatif dalam cerita tersebut dapat dihindari dan dapat memberikan pesan yang mendidik dan psikologis secara optimal sehingga menghasilkan komunikasi yang baik dan bermakna. Oleh karena itu kemampuan komunikasi erat hubungannya dengan pemilihan metode yang tepat salah satunya ialah metode storytelling, sehingga anak juga akan terstimulus untuk berkomunikasi dengan orang lain secara baik dan tepat.

Dengan metode storytelling ini dapat dilakukan oleh orang tua yang memiliki anak pendiam untuk memancingnya bercerita mengenai kegiatannya atau hal-hal yang disukai maupun yang tidak disukai terhadap sesuatu.

Misalkan anak yang hanya diam saja saat disediakan makanan sayur dan tidak mau memakannya, maka orang tua dapat menggunakan metode bercerita ini untuk mengetahui mengapa anaknya tidak mau makan sayur, nah orang tua bisa menggunakan tokoh dalam sayuran tersebut misalkan sayuran wortel, manfaatkan kegiatan ini untuk bertanya kepada anak, "adik kenapa tidak suka memakanku padahal rasaku kan enak, aku mempunyai berbagai vitamin lhoo aku bisa menambah kesehatan mata adik, aku juga kaya serat dan bisa menjaga kesehatan tubuh adik, yuk coba dulu pasti adik bakal ketagihan setelah memakanku".

Metode tersebut adalah cara yang bisa dibilang ampuh untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi anak karena orang tua dapat memberikan pengalaman langsung dan memancing anak agar terlatih kemampuan berbicaranya sehingga anak dapat menambah kosa kata yang lebih banyak sehingga semakin mempermudah anak untuk melakukan komunikasi dengan orang lain dilingkungan sosialnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun