Mohon tunggu...
Wiwi Safitri
Wiwi Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - wiwi sri safitri

Wiwi Sri Safitri, anak sulung berzodiak Gemini ini tumbuh dan berkembang di Pemalang. Saat ini sedang mengenyam pendidikan S1 Sejarah di salah satu perguruan tinggi Semarang. Ia juga aktif di berbagai kegiatan di kampusnya terutama di bidang volunteer. Ia menyadari bahwa menulis bukan keahliannya, namun ia percaya bahwa dengan menulis ia mampu menciptakan suatu karya yang “bersejarah” dalam kehidupannya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Lembaran Pelangi Baru dari Timur

26 Juli 2021   23:16 Diperbarui: 28 Juli 2021   22:01 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://nasional.tempo.co/ 

Lembaran Pelangi Baru dari Timur

Oleh : Wiwi Sri Safitri

                                                                                           

Kala mentari memancarkan cahayanya, menembus alam yang terbentang luas sejauh mata memandang, kicauan burung seraya menyapa pagi hari dengan indahnya. Tentu saja, di belahan bumi Indonesia bagian timur menyuguhkan alamnya yang memanjakan mata. Ya, Papua. Selain alamnya yang memanjakan mata, prestasi bumiputeranya pun bak pelangi baru bagi Papua.

 Papua, kota dengan sejuta kemewahan alam dan keunikannya, namun tak kalah juga dengan bumiputeranya yang sangat menginspirasi. Hebat, kuat, mereka sangat-sangatlah luar biasa. Dengan segala keterbatasan yang ada, mereka tetap semangat untuk menggapai cita-citanya.

Kita sering mendengar betapa sulitnya mereka para pejuang “cita” melangkahkan kakinya ke sekolah, menimba ilmu, belajar dengan bersungguh-sungguh, dan harus berjuang karena susahnya akses jalan untuk ke sekolah, gedung sekolah yang sangat minim, keterbatasan buku, hingga kurangnya para pengajar atau guru. Namun, hal itu tidak mengurungkan semangatnya. Demi kehidupan yang lebih baik, demi cita-citanya yang tiggi, demi membahagiakan kedua orang tua, mereka tetap semangat demi tergapainya asa.

Terbukti dengan datangnya  profesor yang berhati mulia dan peduli terhadap pendidikan di Papua, anak-anak Papua berhasil menorehkan prestasi yang membanggakan. Profesor tersebut yakni Profesor Yohanes Surya. Profesor Yohanes Surya merupakan salah satu ilmuwan terbaik di Indonesia. Beliau lahir di Jakarta pada tanggal 6 November 1963, beliau lulusan Fisika Universitas Indonesia kemudian melanjutkan program master dan doktornya di College of William and Mary, Virginia, Amerika Serikat dan lulus dengan predikat cum laude.  

Sumber : https://nasional.tempo.co/ 
Sumber : https://nasional.tempo.co/ 

                                                                                                 

 Profesor Yohanes Surya datang ke Papua untuk mengajar anak-anak Papua, beliau yakin bahwa anak-anak Papua itu istimewa, hebat, gigih, dan tentu saja cerdas. Kala itu, Profesor Yohannes Surya melatih beberapa siswa SMA selama 3 tahun yang hasilnya berbuah manis. Profesor Yohanes Surya menerapkan metode yang dibuatnya sendiri yakni metode Matematika GASING (gampang, asyik dan menyenangkan). Tak di sangka dengan menerapkan metode tersebut, anak didik beliau berhasil meraih prestasi yang gemilang, tidak hanya tingkat Nasional saja, mereka bahkan berprestasi hingga tingkat Internasional. Anak didik beliau diantaranya yakni, Septinus George Saa yang berhasil meraih medali emas dalam ajang The First Step to Nobel Prize in Physics tahun 2004, kemudian di tahun 2005 Anike Boawire juga berhasil meraih medali emas dalam ajang yang sama.

 Selain itu juga Profesor Yohanes Surya mengajar anak-anak SD di Papua, prestasi mereka juga sangat luar biasa. Dalam ajang Asian Science and Mathematics Olympiad for Primary School anak-anak Papua berhasil meraih 4 emas, 5 perak, dan 3 perunggu. Mereka yang berhasil meraih medali emas dalam lomba Asian Science and Mathematics Olympiad for Primary School atau ASMOP diantaranya yakni Kristian Murib, Merlin Kogoya, Kohoin Marandey, dan Ayu Rogi. Sedangkan yang meraih medali perak yakni Syors Srefle, Natalisa Dori, Nikolaus Taote, dan Emon Wakerwa. Adapun medali perunggu berhasil diraih oleh Alex Wanimbo, Boni Logo, dan Ester Aifufu.  

Selain itu, ada beberapa anak didik Profesor Yohanes Surya yang berkesempatan untuk kuliah di luar negeri salah satunya yakni Yane Ansanay, ia lulus dengan gelar Ph.D dalam bidang Fisika dari North Carolina State University 2015. Sungguh prestasi yang sangat membanggakan Yanes Ansanay merupakan wanita Papua pertama yang menjadi fisikawan.

Tak hanya di bidang matematika dan sains saja, anak-anak Papua juga berprestasi dalam bidang olahraga. Atlit dari Papua yang berhasil menorehkan prestasi baik di tingkat Nasional maupun kancah Internasional, diantaranya yakni :

  • Raema Lisa Rumbewas, putri kebangsaan Indonesia yang lahir di Jayapura Papua ini merupakan atlit angkat besi yang menorehkan prestasi yang luar biasa. Raema Lisa Rumbewas berhasil membawa medali emas untuk Indonesia dan mengharumkan nama bangsa di kancah Internasional. Sungguh, wanita yang sangat hebat dan kuat bukan? Indonesia bangga memilki atlit wanita dari Timur Indonesia ini!
  • Serafi Anelies Unani, atletik lari 100 meter. Putri asal Papua Jayapura ini berhasil memecahkan rekor atlet lari tercepat dengan catatan 11,69 detik sekaligus peraih medali emas Sea Games 2011. Berkat rekornya itu pada tahun 2011, Serafi Anelies Unani di juluki sebagai atlit perempuan tercepat di Asia Tenggara.
  • Franklin Rames Burumi, sprinter asal Papua yang berhasil meraih 3 medali emas sekaligus dalam ajang Sea Games yang di selenggarakan di Palembang tahun 2011 silam. Sungguh sangat beruntung Indonesia memiliki putra dari Papua yang sangat berprestasi.
  • Jailani Ladjanibi, pemain futsal dari Papua ini berhasil membobol gawang Malaysia yang akhirnya mengantarkan kemenangan Indonesia di ajang Piala AFF 2010.
  • Boaz Solossa, siapa yang tak kenal dengan pemain Timnas asal Papua ini? Putra Papua kelahiran tahun 1986 ini pemain kebanggan Indonesia. Sebab, Boaz Solossa merupakan striker terbaik yang di miliki Indonesia.

Di balik kesuksesan dan kemenangan dari putra putri Papua yang sangat di banggakan oleh bangsa Indonesia, tentu saja ada jerih payah yang mereka lalui, belajar dengan sungguh-sungguh, latihan terus menerus dan akhirnya mereka sampai di gerbang tercapainya “asa”. Seakan-akan seluruh perjuangannya itu terbayarkan.

Berikut persembahan sebuah puisi dari sang penulis  untuk putra putri Papua yang Indonesia bangga memilikinya.

 Lembaran Pelangi Bumiputera dari Timur

Oleh : Wiwi Sri Safitri

 Mentari menghamburatkan cahayanya

Menembus ruang kegelapan 

Menghantarkan suatu impian

Kala semesta mendukung cita

Kesempatan dan harapan kian menerka

Tak di sangka,

Sang Bumiputera dari timur Indonesia

Bergulat dengan keadaannya 

Semangat juang yang kian membara 

Menghantarkan mereka menuju gerbang asa

Tak ada kata “lelah” dalam batin mereka

Semangat cita, restu orang tua

Menjadi kuncinya. 

Mereka tak kalah hebat, 

Mereka sangat berbakat,

Mereka cerdas,

Mereka luar biasa,

Bumiputera dari timur

Sang laskar pelangi dari timur

Berjuang demi mengharumkan bangsa

Ya, bangsa kita

Bangsa Indonesia !

sumber-httpspalu-tribunnews-com-60feef681525106060366562.jpeg
sumber-httpspalu-tribunnews-com-60feef681525106060366562.jpeg
Sumber : https://palu.tribunnews.com/ 

                                                                                             

Tak hanya alamnya yang sangat menawan dan putra putrinya yang berprestasi, kini Papua di percaya sebagai tuan rumah PON XX. Meskipun Indonesia bahkan dunia hingga saat ini masih terus melawan pandemi Covid-19, namun semangat para atlit dalam PON XX di tengah-tengah pandemi ini tetap menggebu. PON XX di selenggarakan pada tanggal 2-5 Oktober 2021. Dalam pelaksanaannya, sebanyak 56 cabang olahraga akan di pertandingkan di empat daerah yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke. Hal ini berdasarkan dengan Surat Keputusan (Komite Olahraga Nasional Indonesia) KONI Nomor 100 Tahun 2019.   

Sumber : LIPI
Sumber : LIPI

                                                                                                                         

Dalam setiap pelaksanaan PON pastinya terdapat Maskot. Maskot PON XX yakni Kangpho dan Drawa. Kangpho merupakan singkatan dari Kangguru Pohon, mungkin sebagian orang menganggap bahwa Kangguru merupakan hewan khas Australia, namun pada kenyataannya ada juga Kangguru Pohon yang merupakan hewan asli dari Papua atau biasa disebut juga dengan Kangguru Pohon Mantel Emas, di juluki mantel emas karena bagian pipi, leher, dan kakinya di hiasi warna kuning keemasan, nama latinnya yakni Dendrolagus Pulcherrimus. Selain Kangpho, Drawa atau si burung Cendrawasih juga di jadikan sebagai maskot PON XX dengan nama ilmiahnya Paradisaea Ranggiana. Drawa dan Kangpho dilengkapi dengan rumbai dari kulit kayu atau akar pohon untuk menutupi bagian pinggang kebawah yang juga dilengkapi dengan hiasan ukiran Papua, ukiran tersebut sebagai bentuk tradisi kehidupan dan spiritual hidup serta penghormatan kepada nenek moyang.

Selain itu juga Kangpho dan Drawa mengenakan ikat kepala khas Papua yang berbentuk rumbai dan kerucut menyerupai gambaran pegunungan tengah Papua yang dikelilingi oleh gunung. Rumbai pada pinggang Drawa dan Kangpho biasanya digunakan oleh masyarakat Papua dalam menyambut tamu yang m-elambangkan sambutan hangat dan penuh keakraban di tanah Papua.

Lembaran-lembaran pelangi baru dari timur Indonesia terus bermunculan, dengan kekayaan alamnya yang menawan, putra putrinya yang sangat berprestasi, hingga dilaksanakannya PON XX di tanah Papua, hal ini menjadi harapan baru dari Timur Indonesia untuk Papua yang lebih maju dan menghantarkan bangsa kita menjadi bangsa yang hebat, bangsa yang kuat menuju Indonesia emas!

Daftar pustaka :

https://id.wikipedia.org/wiki/Pekan_Olahraga_Nasional_2021 , diakses pada tanggal 21 Juli 2021

https://jabar.idntimes.com/news/jabar/galih/5-atlet-papua-yang-harumkan-indonesia-di-mata-dunia/1 , diakses pada tanggal 21 Juli 2021

https://kominfo.go.id/content/detail/25501/mengenal-kangpho-drawa-maskot-pon-papua/0/pon_2021_papua , diakses pada tanggal 21 Juli 2021

https://www.medcom.id/pendidikan/news-pendidikan/Rb15RVxb-pujian-yohanes-surya-untuk-kecerdasan-anak-papua , diakses pada tanggal 21 Juli 2021

Sumber Foto :

https://harianmomentum.com/ , diakses pada tanggal 23 Juli 2021

https://nasional.tempo.co/ , diakses pada tanggal 23 Juli 2021

https://palu.tribunnews.com/ , diakses pada tanggal 23 Juli 2021

LIPI

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun