Mohon tunggu...
Wiwi Oktarinda
Wiwi Oktarinda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa teknik geologi, saya hobi eksplorasi alam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Apa itu batubara dan apa dampak dari penambangan batubara

18 Oktober 2024   19:55 Diperbarui: 18 Oktober 2024   20:00 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Batubara merupakan jenis bahan bakar fosil yang berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang telah membusuk yang terkubur di bawah sedimen dan mengalami panas serta tekanan yang signifikan. Batubara berfungsi terutama sebagai sumber energi, terutama dalam produksi listrik dan berbagai aplikasi industri. Proses pembentukan batubara yaitu dimulai dari tumbuhan-tumbuhan yang mati, yang kemudian terakumulasi di area yang tergenang air dan kekurangan oksigen. Akibat dari kurangnya oksigen, sisa tumbuhan ini menjadi tidak terurai dengan baik sehingga sisa tumbuhan akan terus tertumpuk. seiring dengan jalannya waktutumpukan sisa tumbuhan akan terkubur oleh hasil proses sedimentasi dan terkompresi akibat dari tekanan tumpukan sediimen dan kenaikan suhu yang disebabkan oleh semakin dalamnya sisa tumbuhan tertimbun. Kompresi menyebabkan berkurangnya kadar air dari tumbuhan tersebut seingga batubara akan melkewati tahap-tahap dari gambut menjadi lignit, sub-bituminus, bituminus, hingga antrasit.

Kalimantan terkenal dengan sumber daya alamnya terutama batubara. Pada pulau ini batu bara ditemukan di beberapa provinsi, terutama di Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Utara. Adapun beberapa contoh keberadaan batu bara beserta nama perusahaan tambang yang beroperasi sebagai berikut.

1. Kalimantan Timur

Kalimantan Timur adalah wilayah dengan cadangan batubara terbesar di Kalimantan. Kota-kota seperti Samarinda, Kutai Kartanegara, Berau, dan Kutai Timur merupakan pusat penambangan batubara di provinsi ini. Adapun perusahaan yang beroprasi diantaranya : 

- PT Berau Coal: Berlokasi di Kabupaten Berau. 

- PT Bumi Resources Tbk: Melalui anak perusahaannya, KPC dan Arutmin, Bumi Resources menjadi salah satu produsen batubara terbesar di Kalimantan Timur. 

- PT Kaltim Prima Coal (KPC): Salah satu tambang batubara terbesar di Indonesia, berlokasi di Sangatta, Kutai Timur. 

- PT Indominco Mandiri: Beroperasi di area Bontang dan Sangatta. 

2. Kalimantan Tengah

Kalimantan Tengah juga memiliki cadangan batubara yang cukup besar, terutama di kawasan Barito Utara, Murung Raya, dan Kapuas. Potensi tambang di wilayah ini terus berkembang. Perusahaan yang Beroperasi di Kalimantan Tengah:

- PT Borneo Lumbung Energi & Metal: Berlokasi di wilayah Barito. 

-PT Asmin Koalindo Tuhup (AKT): Mengoperasikan tambang di Murung Raya.

- PT Borneo Lumbung Energi & Metal: Berlokasi di wilayah Barito. 

3. Kalimantan Selatan

Kalimantan Selatan adalah produsen batubara terbesar kedua di Indonesia. Kawasan seperti Tanah Bumbu, Tanah Laut, dan Tabalong adalah pusat tambang batubara di wilayah ini. Perusahaan yang beroprasi diantaranya :

- PT Arutmin Indonesia: Anak perusahaan dari Bumi Resources, beroperasi di wilayah Tanah Laut dan Tanah Bumbu. 

- PT Adaro Indonesia: Merupakan salah satu produsen batubara terbesar di Indonesia, dengan tambangnya berlokasi di Kabupaten Tabalong. 

- PT Jhonlin Group: Beroperasi di wilayah Tanah Bumbu. 

4. Kalimantan Utara

Meski tidak sebesar Kalimantan Timur dan Selatan, Kalimantan Utara juga memiliki potensi batubara, terutama di wilayah Nunukan dan Malinau. Perusahaan yang Beroperasi di Kalimantan Utara diantaranya

- PT Mitrabara Adiperdana Tbk: Mengoperasikan tambang di Malinau.

- PT Pesona Khatulistiwa Nusantara: Juga berlokasi di Kabupaten Malinau.

Namun, aktivitas penambangan batubara dapat menyebabkan berbagai aspek geologi menjadi dampak bagi pencemaran lingkungan, seperti dampak terhadap kualitas air, udara, dan ekosistem lokal juga sangat signifikan. Dampak buruk ini berupa

1. Air asam tambang dimana penurunan pH air (menjadi asam) sehingga mempengaruhi flora dan fauna air

2. Kontaminasi logam berat, dimana mereka terakumulasi dalam organisme akuatik dan masuk ke dalam rantai makanan, mengancam biodiversitas serta kesehatan masyarakat yang bergantung pada air dan makanan dari wilayah sekitar. 

3. subsidence, dan sedimentasi, dapat menyebabkan kerusakan infrastruktur seperti jalan, rumah, dan bangunan. Selain itu, sedimentasi yang berlebihan dapat menyumbat aliran air, meningkatkan risiko banjir, dan mengurangi kualitas air. 

Dan masih banyak lagi dampak buruk yang di hasilkan. Oleh karena itu, maka perlu dilakukan pencegahan, pemantauan, dan pemulihan yang efektif untuk mengatasi potensi pencemaran dari penambangan batubara, diantaranya seperti pengelolaan drainase asam tambang, revegetasi, pengendalian logam berat, serta restorasi ekosistem sebagai langkah penting untuk mengurangi dampak negatif pada lingkungan. Selain itu, pemerintah juga perlu melakukan pengawasan ketat, serta kepatuhan perusahaan terhadap standar lingkungan sangat penting untuk keberlanjutan tambang batubara yang lebih bersih. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun