Mohon tunggu...
Wiwin Fitriyani
Wiwin Fitriyani Mohon Tunggu... -

Mahasiswi yang tingkat moody nya tinggi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Vagina

9 September 2011   06:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:07 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com



Akhirnya vagina bertemu dengan kekasihnya, dia mulai menggeliat dan malu-malu tapi itu bukan benalu. Kerap kali hanya dirundung gelisah. gerah dan semakin parah untuk bercinta. Sebut saja ini kenakalan remaja, yang biasa dicerca. Atau hanya ini sebuah dosa untuk ditanya sama Dia.


Terlanjur sudah,cairan sperma mulai bicara aku pun tak bisa mencegah. Teriak semakin dalam tentang isinya. Ah, mari mandi saja. Setiap nafas adalah cerita, entah itu dihadapan-Nya atau hanya kedengerannya saja. Kini mulai mual dengan berbagai pertanyaan. Nikmat atau sepat? aku tersipu bengis meringis. Bukan! ini bukan kasus tapi ini sebuah desus yang mengendus-ngendus. Yasudahlah..vagina mulai mengerti, ini hanya soal otot telentang diranjang yang tiap malam menghisap dibagian selangkang.


Tenggelam. aku tenggelam.vagina mulai bolos untuk matahari. Dia lebih percaya nikah siri, yang dia harap tak pasti. Aku tak membenci tentang ini, hanya aku merasa hina berulang kali. Aku laporan setiap malam pada-Nya dengan lirih. Aku mencermati sanksi yang akan Dia pilih, aku mulai tertatih. Berbagai variasi menepik pipi, aku sadari ini semua kesalahan murni yang sebentar lagi mulai mati 10menit lagi. Tuhan, jemputlah dosa ku bukan jasad ku

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun