sudah lama  sebeneranya aku mencari jawabannya
setiap waktu aku sisir  lika-liku jalan
setapak jalan yang ku lewatipun sudah tampak usangÂ
namun masih kokoh menaham hempasan ombak yang menerpa
terngiang membisikkan jawaban kegelisahan kalbu
namun itupun menepis mengikari dari jalan pikiranÂ
bukan itu
tidak tepatÂ
tidak benar
bukan itu yang ku mau
sudah
banyak waktuÂ
aku jejaki langkah kaki ini di setiap jalan lorong
sendiri aku tetap tak bisa memahami
mengapa seperti ini
apa yang aku inginkan
apa yang terjadi sebenarnya padaku
seperti terasing di rumah sendiri
seperti galau dalam senyumÂ
seperti sepi dikerumunan
angan laksana terbangÂ
mencari kebebasan harap
tak kunjung jua
aku mencoba kembali menapaki masa yang pernah aku lewatiÂ
ingin mengingat kenangan
terpatri  menjadi memory
sebaris momen ada canda tawa dan hangat pelukanÂ
Bapak maafkan aku belum bisa mengemban amanahmu
aku lukai hariku dengan kesalahanÂ
maafkan akuÂ
aku rindu nasehatmu
mengingat senyummu sesaatÂ
membuat aku mampu bangkit dari kekalahankuÂ
tatih akuÂ
ingatkan bijak yang kau ajarkanÂ
aku ingin adukan ke awan
namun masa-masa iniÂ
terhempas tersulut hawa panas keegoan
ternyata menyulutku terhempas dalam dengkiÂ
yang akhirnya mengalahkanku
yang sempat membuat aku terpurukÂ
tersungkurÂ
begitu terendap lara ini
aku rindu senyummu
aku rindu petuahmuÂ
story Mei