Mohon tunggu...
Wiwin
Wiwin Mohon Tunggu... Lainnya - simple

saya seorang ibu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Scream

9 Agustus 2022   10:52 Diperbarui: 9 Agustus 2022   11:03 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Scream 

meregang di syaraf dan otot

sedetik ini 

perintah  aku sinkronisasi ke motorik!

namun 

aku hela nafas panjang 

sebuah fenomena alam ini 

aku manusia biasa

kehidupan sedang aku jalani 

aku tak percaya tapi nyata

ejakan  s a k i t   i n i  

kubisikkan

penyakit hati ini seruan batin

Subbannallah  

Sibakkan tirai kemunafikan 

seperti meremas duri di batang mawar 

pasti luka dan berdarah 

inikah pengasingan dari dosa 

berlari kemanapun yang datang di perasingan 

saat terpuruk di titik nol 

jatuhkan asamu 

Tuhan yang Maha Sempurna

bahwa aku memilik-Mu

cintai 

Aku hijrahkan rasa keegoan  

untuk menghargai diri 

ingin aku tinggalkan 

saat harus bertoleransi dengan insan yang membimbing

tahta saat ini mengepakkan sayapnya 

baris diantara keangkuhan mengangkat pundak 

seandainya aku mampu memulai lagi

kembali datang dan berjeda masa sesaat

saat ini aku hanya bernostalgia 

hanya rindu 

pada masa kedamaian dan kekerabatan

keramahan dan menghargai

kuak misteri hidup itu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun