Menggunakan analisis antrian (queueing theory) untuk menghitung waktu tunggu rata-rata dan panjang antrian.
Observasi langsung di lapangan untuk memverifikasi data.
HASIL YANG DIHARAPKAN
- Pendaftaran: Waktu tunggu berkurang dari 10 menit menjadi maksimal 7 menit.
- Konsultasi Dokter: Waktu tunggu berkurang dari 15 menit menjadi maksimal 8 menit.
- Pengambilan Obat di Apotek: Waktu tunggu berkurang dari 25 menit menjadi maksimal 10 menit
- Mengurangi ketidakpastian pasien tentang kapan mereka akan dilayani.
- Meningkatkan transparansi dan kepercayaan pasien terhadap sistem antrian rumah sakit.
- Memungkinkan manajemen rumah sakit untuk memonitor dan menganalisis data antrian secara real-time, yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan lebih lanjut.
SKENARIO HASIL DARI TIM OBSERVER PRODI S1 MANAJEMEN FEB UNIPMA
- Penambahan Loket Pendaftaran: Menambahkan 2 loket pendaftaran untuk mengurangi beban dan mempercepat proses pelayanan.
- Sistem Antrian Elektronik: Mengimplementasikan sistem antrian berbasis nomor yang dapat dipantau secara elektronik untuk mengurangi ketidakpastian dan meningkatkan transparansi.
- Model Antrian Berdasarkan Prioritas: Digunakan di unit gawat darurat (UGD) untuk mengkategorikan pasien berdasarkan tingkat keparahan pasien. Pasien dengan kondisi lebih serius akan diprioritaskan untuk dilayani terlebih dahulu.
- Pelatihan Staf: Melakukan pelatihan untuk staf pendaftaran dan apotek agar lebih efisien dalam menangani pasien.
IMPLEMENTASI DAN REKOMENDASI
- Menambah 2 loket pendaftaran dan menyesuaikan jadwal dokter.
- Menggunakan perangkat lunak antrian untuk memonitor dan mengatur pasien yang datang.
- Melakukan pelatihan intensif bagi staf.
- Setelah implementasi, dilakukan pengukuran ulang terhadap waktu tunggu pasien dan kepuasan pasien selama 1 bulan.
- Hasil menunjukkan penurunan rata-rata waktu tunggu di pendaftaran dari 10 menit menjadi 7 menit, waktu tunggu di konsultasi dokter dari 15 menit menjadi 8 menit, dan di apotek dari 25 menit menjadi 10 menit.
KESIMPULAN
Dengan melakukan riset operasional ini, diharapkan RSUA (Rumah Sakit Umum Aisyiyah) Muhammadiyah Ponorogo dapat meningkatkan efisiensi sistem antrian di setiap klinik dan pelayanan. Hal ini akan mengurangi waktu tunggu pasien, dan memberikan kepuasan bagi pasien. Rekomendasi yang dihasilkan dari riset ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pasien karena di dalam hasil observasi memiliki 2 opsi antrian berdasarkan tingkat emergency pasien.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H