"Memangnya kamu sangat ingin mewujudkan mimpi itu ya?" tanya Lea kepadaku.
"Lea sayang, Lea cantik, Lea imut sudah beberapa kali aku bilang jika aku sangat ingin kuliah di sana dan aku benar benar serius."
"Iya sih, tapi, Del..." Kulihat ada keraguan di wajah sahabat cantikku ini.
"Kegagalan bukan akhir dari segalanyakan, Le? proses menjadi sesuatu yang berharga itu tak semudah menyiram wajahmu dengan jus jeruk kan? aku hanya ingin mencoba menjadi sesuatu yang lebih indah lagi, Le." Kusandarkan kepalaku di atas bahunya yang lebih tinggi dariku.
"Hmm. Try to be something if you're nothing. Try to be somebody if you're nobody. But don't try to be someone else"
"Just be yourself, iya kan.?" Aku tersenyum manis seraya memeluk pinggangnya erat.
"Ayo kita wujudkan impianmu bersama-sama dengan kekuatan impian yang kamu punya!" serunya semangat membuat aku terkekeh geli mendengarnya.
"Yang paling penting jangan menyerah dan putus asa!"
Allea, mari kita wujudkan impianku bersama sama dengan kekuatan impianku juga, kekuatan persahabatan kita. Setelah itu mari kita cari impianmu, alasan kenapa dia menjadi sahabat teranehku karena dia tak punya impian. Dan itu sangat aneh.
Kita hadapi semuanya bersama, Le!
Aghnia, 23 November 2021