Mohon tunggu...
Wina Ramadhani
Wina Ramadhani Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Bercita-cita untuk terus membaca.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Melihat Obsesi Bekerja dalam "Fiksi." Karya Mouly Surya

21 Agustus 2021   12:10 Diperbarui: 23 Agustus 2021   19:00 1220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Fiksi." (2008)|Cinesurya.com

Di rumah susun tempat Alisha dan Bari tinggal, sekaligus inspirasi "Fiksi" milik Bari, diangkat isu sosial seperti pembukaan lahan. Di dalam "Fiksi.", dikatakan bahwa rumah susun tempat mereka tinggal adalah bekas pemukiman warga yang sengaja dibakar untuk pembangunan rumah susun.

Rumah susun ini pun dihuni oleh masyarakat dengan latar belakang yang beragam, mulai dari transeksual, PSK, pengedar narkoba, "simpanan pejabat", homoseksual, hingga mahasiswa atau pekerja kantoran biasa.

Isu menarik lainnya yang ditawarkan oleh film ini dapat ditangkap melalui perbincangan Bari dan Renta (diperankan Kinaryosih), tentang konsep hidup bersama tanpa ikatan pernikahan.

Obsesi Alisha, Bukan Cinta

Melalui tokoh Alisha atau Mia di film "Fiksi.", kita disuguhkan satu permasalahan, yaitu obsesi. Kita dapat melihat obsesi bekerja dalam diri seseorang dan mendorong tindakan yang diambilnya.

Berawal dari rasa ketertarikannya pada Bari, Mia kemudian secara perlahan mencoba untuk menguasai dan memenuhi hasratnya. Mulai dari menguntit, berbohong, bahkan hingga membunuh.

Obsesi mendorong Alisha untuk bisa bersama atau hanya sekadar dekat dengan Bari. Obsesi juga membujuk Alisha untuk berkeinginan mengambil peran dalam kesuksesan calon karya Bari, yang berjudul "Fiksi" itu. Usahanya itu berujung merugikan orang lain dan menghilangkan nyawa.

Alisha melibatkan dirinya pada beberapa tokoh yang ada di rumah susun itu, seperti membongkar kisah seorang anak dan ayahnya yang terlibat hubungan "terlarang", membuang kucing milik Bu Dirah yang akhirnya bunuh diri, dan mendorong seorang lansia hingga jatuh dari lantai tujuh. Dalam hal ini, Alisha masuk dan ikut mengambil peran dalam buram fiksi dan realitas yang ditulis oleh Bari.

Dari kisah Alisha ini, penonton dapat memaknai kembali apa itu rasa cinta dan obsesi. Obsesi kerap kali berperan semaunya. Ia adalah keinginan berlebihan yang sulit dikendalikan.

Berbeda dengan cinta, rasa memiliki dan menguasai berperan lebih kuat dalam obsesi. Oleh karena itu, obsesi kerap kali berujung pada hal-hal yang buruk.

 "Fiksi." karya Mouly Surya ini mungkin memang sinema lawas Indonesia. Namun, topiknya masih tetap menarik dan layak untuk diperbincangkan. Film ini mungkin adalah fiksi, tapi ia tidak hanya bernilai rekreatif, tapi juga didaktis. Oleh karena itu, layak kita apresiasi kembali.

Bagi yang penasaran, film ini dapat ditonton di platform streaming film, Netflix.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun