Ada baiknya, di masa ini Anda sudah menyelesaikan masalah keuangan, seperti utang dan cicilan. Hal ini agar tidak memberi beban pada keuangan pribadi maupun keluarga.Â
Jika, bisa Anda dapat mempersiapkan bisnis yang bisa dikelola hanya dengan duduk-duduk santai di rumah. Jangan lupa untuk berkumpul dan mulai menghubungi teman-teman yang juga memasuki masa ini.Â
Tahap 2: Pensiun Penuh
Tahap kedua, sering disebut dengan masa "pembebasan" atau "honeymoon". Disebut begitu karena biasanya para pensiunan ini akan merayakan kebebasan dari kesibukan di masa produktifnya.Â
"Honeymoon" ini akan berlangsung selama satu atau dua tahun. Biasanya, yang dilakukan adalah berkumpul dengan teman atau keluarga, memulai mencari bisnis baru, atau melakukan hobi.
Di masa ini, Anda bisa memilih untuk berleha-leha saja, atau justru sama seperti saat masa bekerja. Tetap bangun pagi, dan mencari pekerjaan produktif lainnya. Pilihlah yang dirasa paling menyenangkan. Â
Tahap 3: Merasa Kecewa dan Jenuh
Honeymoon telah habis, rasa nikmat tidak melakukan apa-apa perlahan menghilang. Umumnya, pensiunan akan merasa bosan atau jenuh di masa ini.Â
Selain itu, banyak pensiunan juga akan merasa kesepian, tidak berguna, bahkan merasa dirinya menjadi beban. Maklum saja, jika biasanya memiliki pemasukan keuangan, kini tidak lagi.Â
Inilah mengapa persiapan di Tahap 1 sangat dibutuhkan. Parahnya, jika Anda tidak siap dan tidak bisa mengatasi masa ini, kebosanan dan rasa tidak berguna dapat berubah menjadi depresi di masa tua.Â
Tahap 4: Reorientasi
Reorientasi adalah bagian paling menantang dalam masa-masa pensiun. Seperti namanya, reorientasi adalah masa saat pensiunan kembali menyusun strategi untuk dijalani.Â
Reorientasi akan terjadi setelah pensiunan merasa kehilangan tujuan dan telah mengevaluasi pengalamannya selama pensiun. Perasaan ini sangat wajar dialami.Â
Masa reorientasi ini membuat pensiunan akan mulai merasa mendapatkan identitas baru karena telah menetapkan tujuan dan kegiatan barunya.Â