Teknologi memudahkan banyak hal. Segala sesuatu kini bisa dilakukan daring (online). Di sektor keuangan, kemudahan yang diberikan oleh teknologi beragam bentuknya, semisal adanya aplikasi mobile banking atau internet banking yang disediakan oleh perbankan.Â
Masih di sektor yang sama, namun bagian pelayanan yang berbeda, kini sudah sangat mudah ditemukan layanan pinjaman untuk masyarakat tanpa harus datang ke bank dan memberikan agunan.
Pinjaman online atau pinjol, istilah ini yang populer di masyarakat untuk menyebutkan perusahaan-perusahaan yang menyediakan jasa pinjaman kepada masarakat dengan hanya bermodalkan kartu identitas, data pekerjaan, dan nomor kontak darurat.Â
Pelayanan ini mudah didapatkan karena peminjam hanya perlu mengunduh aplikasi dan mengunggah data yang diperlukan. Tidak perlu menunggu berhari-hari, pinjol bahkan memberikan pinjaman dalam hitungan jam.
Namun, ternyata ini banyak memakan petaka bagi peminjam. Banyak kasus gagal bayar yang terjadi. Ini karena bunga yang dikenakan pada peminjam cukup besar dengan tenor yang singkat.Â
Untuk peminjam pertama dengan pendapatan yang tidak jauh dari UMR tempat tinggal, biasanya tenor yang ditawarkan mulai dari 14, 21, 28, atau 30 hari. Jika nasabah sudah meminjam berkali-kali pada aplikasi yang sama, barulah mereka bisa mendapat tawaran kenaikan limit pinjaman atau tenor yang lebih lama.
Jika sudah terjadi gagal bayar, maka teror yang akan diterima oleh peminjam. Kasus ini tidak hanya satu dua terjadi. Sudah ada beberapa berita nasabah yang bunuh diri karena terlilit oleh utangnya di banyak aplikasi pinjaman online.Â
Teror yang diterima beragam cara, melalui pesan singkat, telepon masuk ke nomor pribadi, telepon masuk pada kontak darurat yang dicantumkan, bahkan hingga kunjungan debt collector ke lokasi kerja atau ke alamat rumah.
Teror atas keterlambatan inilah yang meresahkan. Jika Anda sudah mengalaminya, sudah pasti anda akan pusing, tengkuk terasa panas, dan tidak bisa berkonsentrasi pada kegiatan.Â
Inilah yang membuat banyak peminjam akhirnya mengunduh aplikasi lain dan membuka "lubang" baru untuk menutupi "lubang" lamanya. Hasilnya, utang bukan justru teratasi, malah terpikirkan untuk bunuh diri.