Mohon tunggu...
Wina Ramadhani
Wina Ramadhani Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Bercita-cita untuk terus membaca.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pencari Kerja Juga Terkena Imbas Corona

27 Maret 2020   18:30 Diperbarui: 27 Maret 2020   20:06 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya rasa masyarakat boleh resah. Setiap hari, Indonesia mengumumkan tambahan jumlah pasien yang positif corona. Pada Jumat (27/03/2020) sore, perintah mengumumkan bahwa mereka mencatat jumlah orang yang positif corona sebanyak 153 orang. Menambah jumlah total pasien positif corona di Indonesia menjadi 1.046 orang.

Belum lagi jumlah orang dalam pemantauan (ODP) atau pasien dalam pengawasan (PDP). Meski begitu, masyarakat harus tetap semangat, berpikir positif, mengikuti peraturan, dan menjaga kesehatan.

Selain kesehatan, yang paling berpengaruh dari adanya pandemi corona ini adalah bidang perekonomian. Salah satunya adalah kenaikan nilai tukar rupiah terhadap dolar yang menyentuh angka enam belas ribu pada bulan Maret.

Masih ada perusahaan yang tidak memberlakukan WFH (Work from Home) dan meminta pekerjanya untuk tetap hadir ke kantor. Walapun mungkin dibarengi dengan kebijakan pemotongan jam kerja. 

Mal misalnya, jelas pertokoannya mengalami kerugian karena pengunjung yang datang tidak sebanyak biasanya meskipun di akhir pekan, ini semua adalah efek dari social distancing yang dilakukan untuk menekan angka penularan corona.

Tidak hanya itu, para pekerja sektor informal juga sangat terdampak. Semisal yang sedang digaungkan adalah pertolongan untuk para pengemudi ride sharing. Mereka yang mengandalkan pendapatan harian atau mingguan sangat kebingungan dan mungkin kesulitan di tengah pandemi yang tampaknya masih belum dapat dipastikan kapan akan berakhir, khususnya di Indonesia.

Selain para pekerja di sektor informal, masyarakat lain yang terdampak ialah para pencari kerja. Sebelum adanya pandemi corona, jumlah pencari di Indonesia masih besar.

Lowongan pekerjaan seolah tidak mampu menampung banyaknya jumlah pencari kerja di Indonesia, apalagi di masa-masa seperti ini. Pasalnya, jangankan merekrut orang, sebagian perusahaan bahkan ada yang memotong uang transportasi, uang makan, bahkan mungkin tunjangan lebaran nanti.

Corona akan memperpanjang waktu menganggur bagi orang-orang yang belum mendapatkan penghasilan tetap ini. Hal ini tentu mengkhawatirkan. Para pencari kerja tentu tidak bisa menahan kebutuhan dan bersantai dalam masa menganggurnya. Biaya hidup tetap berjalan, tidak mungkin terus bergantung pada keluarga.

Bertambahnya “lama menanggur” bagi setiap pribadi adalah sebuah kekhawatiran. Riwayat mengganggur yang berbulan atau bahkan menahun adalah momok bagi para pengangguran. Apalagi dengan adanya corona, waktu menganggur kemungkinan besar akan semakin lama.

Salah satu solusi untuk bisa mengisi waktu para pencari kerja adalah mencari atau mendapatkan pekerjaan yang sifatnya bisa dilakukan secara daring. Namun sayangnya, lowongan begini kurang banyak. Sektor-sektor yang menampung pekerjaan semacam ini biasanya adalah programmer, penulis, desain grafis, atau beberapa pekerjaan lain yang hanya mengandalan komputer.

Para pencari kerja tentu juga tidak boleh berputus asa, tetap mengirimkan lamaran adalah satu-satunya harapan. Selain itu tentu saja dengan waktu yang semakin luang karena pandemi corona, para pencari kerja masih punya waktu tambahan untuk kembali mengasah atau menambah kemampuan agar saat keadaan kembali pulih, siap kembali bertarung dan bersaing mencari pekerjaan dengan para pekerja lain.

Pemerintahlah yang sangat diharapkan bisa mengambil dan memberi kebijakan yang tepat untuk menyelesaikan masalah ini. Kebijkan yang menguntungkan seluruh masyarakatnya, tidak hanya sebagian orang.

Keadaan yang membaik dan ditemukannya solusi tepat untuk menghadapi corona adalah yang paling ditunggu, agar kembali memberi harapan dan semangat pada para pencari kerja, atau yang sering kali kita sebut sebagai pegangguran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun