Setelah Graham Arnold mundur dari jabatnnya sebagai pelatih Australia bulan September lalu, kini giliran Roberto Mancini yang dipecat dari posisinya sebagai pelatih Arab Saudi.
Mancini, pelatih asal Italia itu resmi dibebastugaskan oleh Arab Saudi, Jum'at (25/10). Padahal kontrak Mancini masih cukup lama sampai tahun 2027.
Mancini dinilai gagal menangani The Green Falcons di kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Mancini tidak sesuai ekspektasi Arab Saudi.
Saat ini Arab Saudi menempati posisi ke-3 Grup C kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Putaran Ketiga. Arab Saudi baru mengemas 5 poin dari 4 pertandingan.
Mungkin menurut kalkulasi Arab Saudi, dari 4 pertandingan itu paling tidak The Green Falcons seharusnya mengemas 9 poin. Poin sejumlah itu bisa didapatkan Arab Saudi dari laga ketika melawan Indonesia, Cina, dan Bahrain.
Seandainya mampu mengemas 9 poin dari 4 pertandingan, maka saat ini Arab Saudi dipastikan akan menempati posisi kedua di bawah Jepang. Peluang lolos otomatis ke Piala Dunia 2026 pun terbuka lebar.
Namun dari tiga laga itu, Arab Saudi hanya mendapatkan tiga poin dari laga melawan Cina. Sedangkan dari laga lawan Indonesia dan Bahrain, Arab Saudi hanya mendapatkan dua poin.
Kegagalan Arab Saudi mendapatkan poin penuh dari Indonesia dan Bahrain itu dianggap sebagai tanggung jawab penuh Mancini. Dengan demikian Mancini harus menanggung konsekuensinya, dipecat sebagai pelatih Arab Saudi.
Baik Graham Arnold atau pun Mancini, keduanya adalah korban kerasnya persaingan di Grup C kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Putaran Ketiga. Arnold dan Mancini secara tidak langsung juga merupakan korban performa impresif tim nasional (timnas) Indonesia di bawah besutan Shin Tae-yong.
Seandainya Australia dan Arab Saudi berhasil mengalahkan Indonesia, mungkin akan lain ceritanya. Kedua tim saat ini, paling tidak sudah mengumpulkan 7 poin dan dengan begitu posisi Arnold dan Mancini sebagai pelatih Australia dan Arab Saudi akan relatif aman.
Diantara ketiga grup Putaran Ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026, Grup C memang bisa dibilang sebagai grup yang paling ketat. Grup A dan Grup B tidak lah seketat Grup C.
Keras dan ketatnya persaingan di Grup C, lagi-lagi salah satunya karena faktor performa impresif Indonesia. Sebab jika performa Indonesia tidak impresif, persaingan di Grup C mungkin hanya berpusat di tiga tim saja: Jepang, Australia, dan Arab Saudi.
Kembali kepada Mancini. Meskipun dipecat sebagai pelatih Arab Saudi, tapi secara materi Mancini untung banyak. Mancini mendapat uang kompensasi yang nilainya fantastis.
Mancini mendapatkan uang pesangon yang nominalnya sebesar 25 juta -- 30 juta Euro, Jika dirupiahkan, Mancini mengantongi antara Rp. 420 miliar sampai dengan Rp. 505 miliar.
Mancini resmi melatih Arab Saudi pada bulan Agustus 2023 lalu dan berakhir di bulan Oktober 2024. Artinya Mancini melatih Arab Saudi hanya satu tahun lebih. Padahal kontrak Mancini selama 4 tahun.
Tadinya Arab Saudi mengambil Mancini sebagai pelatih mereka dengan harapan akan mendongkrak performa skuad The Green Falcons. Namun nyatanya tidak.
Harapan  besar Arab Saudi terhadap Mancini sesungguhnya tidaklah salah. Sebab Mancini adalah pelatih besar yang pernah membawa Italia juara Eropa. Selain itu Mancini juga pernah membawa Manchester City merengkuh trofi Liga Champions Eropa.
Kurang gemilangnya skuad Arab Saudi mungkin bukan semata-mata buruknya performa Mancini, tapi juga karena faktor lain. Seperti performa tim lain yang jauh lebih meningkat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI