Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Erik Ten Hag dan Ekspektasi Tsunami Trofi

8 Oktober 2024   07:32 Diperbarui: 8 Oktober 2024   08:01 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Erik Ten Hag (Sumber: kompas.com)

Suhu kursi pelatih Manchester United (MU) yang diduduki Erik Ten Hag saat ini semakin memanas. Hal itu dipicu oleh kinerja sang pelatih yang belum menunjukkan performa seperti yang diharapkan.

Sampai pekan ke-7 Premier League, MU masih berkutat di papan bawah klasemen sementara. MU kini menduduki posisi ke-14. Sebab MU baru berhasil mengumpulkan 8 poin dari 7 laga.

Hasil buruk MU tidak hanya di Premier League. Di Liga Eropa pun MU terpuruk di posisi ke-21 klasemen sementara "Fase Liga" Liga Eropa UEFA. MU baru mengemas dua poin dari dua laga.

Rumor Erik Ten Hag akan segera dipecat pun berhembus kencang. Bahkan kabarnya MU telah menyiapkan pengganti Ten Hag. Sang pengganti Ten Hag adalah mantan pemain dan legenda MU yang juga berasal dari Belanda. Dia adalah Ruud van Nistelrooy.

Selain Nistelrooy, nama Thomas Tuchel juga muncul. Mantan pelatih PSG, Chelsea, dan Bayern Munchen itu disebut-sebut siap melatih MU.

Musim lalu Erik Ten Hag sesungguhnya nyaris dipecat. Waktu itu MU sudah menyatakan akan memecat Erik Ten Hag setelah funal Piala FA, apa pun hasilnya.

Akan tetapi hal itu tidak terjadi. Di musim 2024-2025 Erik Ten Hag ternyata masih diberi kesempatan untuk menangani skuad Si Setan Merah.

Sekedar flash back, ketika kedatanagan Erik Ten Hag ke MU di awal musim 2022-2023 banyak fans MU dan banyak publik sepak bola yang meyakini bahwa MU akan mengalami tsunami trofi.

Hal itu dikarenakan sebelum datang ke MU, Erik Ten Hag cukup sukses melatih salah satu klub ternama Belanda, yakni Ajax Amsterdam.

Bersama Ajax selama lima musim, Erik Ten Hag mampu mempersembahkan 4 trofi Eredivisie. Artinya selama 4 musim Ajax jadi juara Eredivisie, yakni pada musim 2018-2019, 2019-2020, 2020-2021, dan musim 2021-2022.

Selain itu Erik Ten Hag juga sukses membawa Ajax ke semifinal Liga Champions UEFA musim 2018-2019.

Erik Ten Hag dikenal pula sebagai pelatih yang sukses mengembangkan para pemain muda di Ajax. Nama yang berhasil diorbitkan oleh Erik Ten Hag sebut saja misalnya Frenkie de Jong dan Matthijs de Ligt.

Erik Ten Hag menganut filosofi sepak bola modern, mengutamakan penguasaan bola, pressing tinggi, dan transisi cepat. Gaya Ten Hag tersebut dianggap cocok dengan tradisi MU yang mengedepankan sepak bola menyerang.

Namun ternyata ekspektasi fans MU dan publik sepak bola bahwa MU akan tsunami trofi tidak benar-benar terbukti.

Di Premier League, Ten Hag tak mampu membawa MU meraih trofi EPL. Ten Hag hanya mampu membawa MU finis di posisi ke-3 di musim 2022-2023. Sedangkan di musim berikutnya, Ten Hag lebih buruk lagi, hanya mampu membawa MU finis di posisi ke-8.

Namun di Piala FA dan Piala Liga Inggris alias Carabao Cup, Ten Hag memang sempat membawa MU meraih trofi. Ten Hag membawa MU sebagai juara Piala Liga Inggris musim 2022-2023 dengan mengalahkan Newcastle United 2-0.

Kemudian Ten Hag juga membawa MU meraih trofi Piala FA di musim 2023-2024 dengan mengalahkan tim sekota Manchester City 2-1.

Itu merupakan skor yang unik. Sebab di musim sebelumnya MU dan Manchester City juga bentrok di final Piala FA. Waktu itu terbalik, Manchester City yang menang atas MU dengan skor identik 2-1.

Menilik capaian Ten Hag di MU selama dua musim sesungguhnya tidaklah buruk. Ten Hag tidak nihil trofi. Ten Hag hanya tidak bisa membawa MU meraih trofi EPL dan Liga Champions.

Dalam hal ini Ten Hag mungkin butuh waktu lebih banyak bersama MU. Sebab pelatih MU yang sukses sebelumnya, yakni Sir Alex Ferguson pun tidak melatih MU dalam waktu pendek. Ferguson melatih MU dalam waktu yang sangat panjang, sejak 1986-2013.

Masalahnya MU tidak bisa bersabar. MU ingin Ten Hag membawa Si Setan Merah sukses di semua ajang dalam waktu singkat.

Padahal bukan tidak mungkin jika Ten Hag diberi kesempatan melatih MU dalam jangka waktu panjang seperti Ferguson, MU bis alebih sukses melebihi era Ferguson.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun