Dalam salah satu hadits yang diriwayatkan oleh At-Turmudzi dari Abdullah bin 'Amr, Rasulullah saw bersabda, "Sayangilah yang ada di bumi, niscaya yang ada di langit akan menyayangi kalian".
Hadits di atas adalah salah satu ajaran Islam tentang kasih sayang dan tentang ajaran berbuat baik kepada sesama makhluk yang ada di bumi. Lebih jauh lagi, hadits di atas juga merupakan refleksi tentang universalisme ajaran Islam.
Hadits di atas berisi perintah untuk menyayangi siapa pun yang ada di bumi. Baik manusia atau pun bukan manusia, baik seagama atau pun tidak seagama, baik satu negara atau pun tidak satu negara, dan lain-lain.
Dengan kata lain hadits di atas menyuruh umat Islam untuk menebar kasih sayang di muka bumi kepada siapa saja, terhadap sesama makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam hadits tersebut umat Islam tidak disuruh menebar kasih sayang hanya kepada sesama umat Islam lagi. Tapi secara implisit juga kepada umat lainnya, kepada sesama manusia lagi.
Dalam hadits tersebut umat Islam tidak disuruh menebar kasih sayang hanya kepada sesama manusia saja, tapi juga kepada sesama makhluk lainnya yang hidup di atas bumi.
Makhluk selain manusia yang hidup di atas muka bumi ini bisa dikategorikan menjadi tiga, yakni hewan, tumbuhan, dan alam. Dengan demikian secara implisit umat Islam juga disuruh menebar kasih sayang kepada hewan, tumbuhan, dan alam.
Wujud dari perbuatan atau perilaku menebar kasih sayang kepada sesama makhluk yang ada di muka bumi secara umum bentuknya sangat beragam. Seperti berbuat baik, bersikap adil, memberikan perhatian, berbagi, memberi manfaat, tidak menyakiti, dan lain-lain.
Sekarang secara spesifik, bagaimana wujud atau bentuk perilaku menebar kasih sayang kepada sesama manusia? Hal itu banyak sekali. Beberapa diantaranya adalah melakukan kebaikan, menolong, menghargai perbedaan, memberikan perhatian, memberikan motivasi dan semangat, mendengarkan dengan empati, dan sebagainya.
Selanjutnya bagaimana wujud atau bentuk perilaku menebar kasih sayang terhadap hewan? Hal itu juga banyak bentuknya. Antara lain melindungi habitat alami hewan, memberi makan dan minum, merawat dengan baik, mencegah penyiksaan dan kekerasan, membantu hewan yang terluka, menghindari penangkaran berlebihan, dan sebagainya.
Kemudian bagaimana wujud atau bentuk perilaku menebar kasih sayang terhadap tumbuhan? Hal itu antara lain menghargai tumbuhan sebagai sumber kehidupan, menjaga dan merawat tumbuhan, mengurangi deforestasi dan penebangan pohon, tidak menebang pohon sembarangan, dan sebagainya.
Terakhir bagaimana wujud atau bentuk perilaku menebar kasih sayang terhadap alam? Hal tersebut antara lain menjaga keseimbangan ekosistem, menjaga kelestarian alam, mendukung konservasi alam, menggunakan produk ramah lingkungan, melakukan penghijauan, mengurangi jejak karbon, menghemat energi, dan lain-lain.
Itulah beberapa wujud atau bentuk perilaku menebar kasih sayang terhadap makhluk yang ada di bumi, yakni manusia, hewan, tumbuhan, dan alam.
Jika kita melakukan perbuatan-perbuatan yang merupakan wujud atau bentuk dari menebar kasih sayang terhadap siapa saja yang ada di bumi, maka dengan sendirinya kita akan dikasihi dan disayangi oleh yang ada di langit. Maksudnya Tuhan.
Akan tetapi bukan berarti Tuhan itu berada atau tinggal di langit. Itu hanya metafor saja untuk memahamkan pemikiran manusia yang terbatas. Sebab dalam ajaran Islam, Tuhan itu tidak mengambil tempat sebagaimana makhluk Ciptaan-Nya.
Apabila kita dikasihi dan disayangi Tuhan, maka itu merupakan sebuah anugerah dan nikmat yang luar biasa. Sebab, bukankah tujuan kita melakukan berbagai kebaikan itu pada dasarnya agar Tuhan mengasihi dan menyayangi kita?
#Maulid Nabi 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H