Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Orang yang Dirindukan Rasulullah saw, Siapa Mereka?

16 September 2024   16:28 Diperbarui: 16 September 2024   18:09 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Nabawi, di dalamnya terdapat makam Rasulullah saw (Sumber: Gambar oleh ekrem dari Pixabay)

Tanggal 16 September 2024 bertepatan dengan tanggal 12 Rabiul Awal 1446 Hijriyah. Tanggal 12 Rabiul Awal dipercaya oleh banyak pihak berdasarkan pendapat ahli sejarah merupakan hari dilahirkannya nabi akhir zaman, nabi terakhir, yakni Rasulullah Muhammad saw.

Sedangkan dalam hitungan tahun Masehi, Nabi Muhammad saw diperkirakan lahir pada bulan April tahun 571.

Nabi Muhammad saw diangkat jadi nabi dan rasul pada usia 40 tahun. Dengan demikian beliau diangkat jadi nabi dan rasul sekira tahun 610 Masehi.

Nabi Muhammad saw menyampaikan risalah kenabiannya selama 23 tahun. Sebab di usia 63 tahun beliau wafat, dipanggil oleh Sang Maha Pencipta. Beliau wafat pada tahun 632 Masehi.

Mungkin ada pertanyaan, jika Nabi Muhammad saw lahir pada tahun 571 Masehi dan wafat pada usia 63 tahun, berarti seharusnya beliau wafat pada tahun 634 Masehi? (571 + 63 = 634).

Ya benar jika perhitungan usia beliau berdasarkan tahun Masehi. Hitungan usia 63 tahun Nabi saw itu berdasarkan tahun Hijriyah, bukan Masehi. Sebab ada selisih antara tahun Masehi dan Hijriyah, sekira 10 hari per tahun. Jadi jika perhitungan usia Nabi saw menggunakan Tahun Masehi jadi lebih pendek.

Jika dihitung jarak dari wafatnya Nabi Muhammad saw sampai saat ini, tahun 2024, sekira 1.392 tahun. Hal itu jika dikonversi ke dalam hierarki keturunan dengan rata-rata usia 63 tahun misalnya, berarti jarak Nabi saw dengan kita sebanyak 22 generasi.

Hitungan 1.392 tahun atau 22 generasi itu bukan waktu yang sebentar. Itu waktu yang sudah sangat lama dan panjang.

Dengan demikian kita hidup terpisah jauh dari Sang Rasul. Kita termasuk umat yang "kurang beruntung" karena tidak pernah hidup bersama atau sekedar berjumpa dengan beliau.

Akan tetapi di sisi lain kita dan umat Islam lain yang beriman, yang memang tak sempat dan tak pernah bertemu dengan Rasulullah saw mendapat sebuah keistimewaan. Keistimewaan yang dimaksud adalah justru kita termasuk umat yang dirindukan dan dianggap saudara oleh beliau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun