Isu yang berkembang itu bisa jadi mengganggu kesolidan tim Oranye. Apalagi tim asuhan Ronald Koeman itu akan menghadapi lawan yang tidak ringan, yakni Jerman.
Sebaliknya bagi Jerman, isu panas dalam skuad Belanda itu bisa jadi akan membuat Tim Panzer di atas angin. Isu tersebut mungkin bisa jadi celah untuk tim asuhan Julian Nagelsmann tersebut mengalahkan Belanda.
Terlepas dari adanya isu ketidakharmonisan di dalam skuad Belanda, pertandingan antara Belanda lawan Jerman dipastikan akan berjalan seru dan ketat. Kedua tim akan berupaya untuk meraih poin penuh agar bisa nangkring di puncak klasemen.
Pelatih kedua tim tentu akan menurunkan formasi terbaiknya. Kemungkinan besar kedua pelatih akan menurunkan The Winning Team, ketika mereka mengalahkan lawan masing-masing di laga sebelumnya.
Di laga Belanda kontra Bosnia Herzegovina, Ronald Koeman memainkan pola 4-3-3. Koeman memasang "trisula" di lini depan. Mereka adalah Xavi Simons, Cody Gakpo, dan Joshua Zirkzee.
Kemudian di lini tengah Koeman menurunkan trio gelandang, yakni Ryan Gravenberch, Tijani Reijenders, dan Jerdy Schouten.
Sedangkan di lini belakang Koeman memasang kuartet bek, yakni Nathan Ake, Virgil Van Dijk, Mathis de Light, dan Denzel Dumfries.
Di bawah mistar gawang Koeman mempercayakan kepada pemain Brighton and Hove Albion, Bart Verbruggen.
Sementara itu di laga Jerman lawan Hungaria, Julian Nagelsmann memainkan pola 4-2-3-1. Nagelsmann memasang satu penyerang sebagai ujung tombak, yakni Niklas Fullkrug dan tiga penyerang lain di belakangnya. Ketiga penyerang yang dipasang di belakang Fullkrug itu adalah Jamal Musiala, Kai Havertz, dan Florian Wirtz.
Kemudian di lini tengah sejatinya Nagelsmann hanya memasang dua gelandang. Mereka adalah Pascal Grab dan Robert Andrich.
Sedangkan di lini belakang Nagelsmann memasang kuartet bek, yakni Joshua Kimmich, Jonathan Tah, Nico Schlotterbeck, dan David Raum.