Siapa yang tidak mengenal bawang putih? Umbi tumbuhan bernama latin Allium Sativum ini sangat familiar bagi banyak orang.
Bawang putih memiliki akar sejarah panjang dan penting dalam berbagai budaya dan tradisi berbagai bangsa sejak ribuan tahun lalu hingga kini.
Selain biasa dimanfaatkan untuk bumbu masakan dalam tradisi kuliner dan untuk menjaga kesehatan, bawang putih juga memiliki banyak mitos dan kepercayaan yang berkembang dalam budaya banyak bangsa di dunia. Sebut saja misalnya dalam budaya Romawi dan Yunani Kuno, Mesir Kuno, Cina, India, Eropa Timur, dan sebagainya.
Bangsa Romawi dan Yunani Kuno mempercayai bahwa bawang putih bisa mengusir roh jahat dan penyakit. Bangsa Mesir Kuno memandang bawang putih sebagai makanan suci yang memiliki kekuatan dewa-dewa. Bangsa Cina meyakini bahwa bawang putih memiliki kekuatan untuk melindungi orang dari nasib buruk dan roh jahat.
Bangsa India menganggap bahwa bawang putih dapat menjaga keseimbangan energi dalam tubuh juga menambah keberanian dan ketabahan. Sedangkan bangsa Eropa Timur mempercayai bahwa bawang putih mampu menangkal dan mengusir vampir.
Terlepas dari mitos-mitos itu, faktanya bawang putih memang memiliki banyak manfaat, baik untuk masakan atau pun kesehatan.
Bawang putih dikenal sebagai bumbu dan elemen essensial yang mampu meningkatkan kelezatan masakan. Mulai dari masakan tradisional hingga kuliner modern.
Bawang putih, paling tidak memiliki tiga fungsi bagi masakan. Pertama, bawang putih memberikan kompleksitas rasa yang unik. Rasa bawang putih yang khas, yakni pedas ketika dalam kondisi mentah, tapi berubah menjadi manis dan lembut saat dimasak, menambah dimensi baru pada masakan.
Kedua, bawang putih memiliki sifat serba guna dan fleksibel, yang memungkinkan untuk digunakan dalam berbagai teknik memasak. Oleh karenanya bawang putih bisa ditumis, dipanggang, atau dijadikan bubuk/serbuk untuk menambah kelezatan masakan.
Seperti ketika dipanggang bawang putih melepaskan rasa manis yang lembut, yang dapat menambah kedalaman rasa pada masakan. Dalam hal ini bawang puith bisa beradaptasi dalam berbagai masakan.
Ketiga, bawang putih berperan dalam memperkuat rasa bumbu lainnya. Seperti kombinasi bawang putih dengan rempah-rempah semisal lada hitam, ketumbar, atau cabai menciptakan perpaduan rasa yang harmonis dan memperkaya cita rasa masakan. Dengan demikian masakan pun menjadi istimewa dan menggugah selera.
Dalam bawang putih terkandung berbagai zat aktif yang bermanfaat bagi kesehatan. Seperti allicin, flavonoid, saponin, asam amino, ajoene, sulfur organik, mineral (mangan dan selenium), SAC (S-allyl cysteine), dan vitamin (vitamin C dan B6).
Allicin adalah senyawa sulfur yang merupakan komponen aktif utama yang dilepaskan ketika bawang putih dihancurkan atau dicincang.
Allicin memiliki sifat antivirus, antibakteri, antijamur, dan antioksidan yang kuat. Selain itu allicin juga berperan dalam menurunkan tekanan darah dan kolesterol.
Kemudian flavonoid. Flavonoid merupakan senyawa antioksidan yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif dan peradangan.
Selanjutnya saponin. Saponin merupakan senyawa yang memiliki sifat penurun kolesterol dan men-support kesehatan jantung.
Berikutnya ajoene. Ajoene merupakan senyawa yang memiliki sifat antikoagulan (pengencer darah) yang membantu mencegah pembekuan darah.
Sementara itu SAC berperan dalam menjaga kesehatan jantung, asam amino berperan penting untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan, sulfur organik berperan membantu mendetoksifikasi tubuh/mendukung kesehatan hati, dan mineral (mangan dan selenium) bermanfaat untuk kesehatan tubuh/tulang dan mendukung fungsi tiroid.
Semua zat-zat di atas bekerja secara sinergis untuk memberikan berbagai manfaat kesehatan. Mulai dari melawan infeksi, mengurangi resiko penyakit jantung, dan melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Dengan demikian sangat masuk akal jika bawang putih sering dimanfaatkan untuk tujuan menjaga kesehatan. Sebab menilik kandungan berbagai zat yang terkandung di dalamnya sungguh luar biasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H