Ketiga, bawang putih berperan dalam memperkuat rasa bumbu lainnya. Seperti kombinasi bawang putih dengan rempah-rempah semisal lada hitam, ketumbar, atau cabai menciptakan perpaduan rasa yang harmonis dan memperkaya cita rasa masakan. Dengan demikian masakan pun menjadi istimewa dan menggugah selera.
Dalam bawang putih terkandung berbagai zat aktif yang bermanfaat bagi kesehatan. Seperti allicin, flavonoid, saponin, asam amino, ajoene, sulfur organik, mineral (mangan dan selenium), SAC (S-allyl cysteine), dan vitamin (vitamin C dan B6).
Allicin adalah senyawa sulfur yang merupakan komponen aktif utama yang dilepaskan ketika bawang putih dihancurkan atau dicincang.
Allicin memiliki sifat antivirus, antibakteri, antijamur, dan antioksidan yang kuat. Selain itu allicin juga berperan dalam menurunkan tekanan darah dan kolesterol.
Kemudian flavonoid. Flavonoid merupakan senyawa antioksidan yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif dan peradangan.
Selanjutnya saponin. Saponin merupakan senyawa yang memiliki sifat penurun kolesterol dan men-support kesehatan jantung.
Berikutnya ajoene. Ajoene merupakan senyawa yang memiliki sifat antikoagulan (pengencer darah) yang membantu mencegah pembekuan darah.
Sementara itu SAC berperan dalam menjaga kesehatan jantung, asam amino berperan penting untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan, sulfur organik berperan membantu mendetoksifikasi tubuh/mendukung kesehatan hati, dan mineral (mangan dan selenium) bermanfaat untuk kesehatan tubuh/tulang dan mendukung fungsi tiroid.
Semua zat-zat di atas bekerja secara sinergis untuk memberikan berbagai manfaat kesehatan. Mulai dari melawan infeksi, mengurangi resiko penyakit jantung, dan melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Dengan demikian sangat masuk akal jika bawang putih sering dimanfaatkan untuk tujuan menjaga kesehatan. Sebab menilik kandungan berbagai zat yang terkandung di dalamnya sungguh luar biasa.