Berita yang beredar di media online terkait calon gubernur (cagub) yang akan diusung PDI Perjuangan di Pilkada Jawa Barat, sampai sekira pukul 21.00 Kamis malam WIB (29/08) masih sekitar nama pasangan Anies Baswedan-Ono Surono.
Ya nama Anies Baswedan dan Ono Surono banyak disebut sebagai pasangan kejutan dari PDI perjuangan sebagai cagub-cawagub di Pilkada Jawa Barat 2024. Banyak pihak sudah yakin bahwa pasangan tersebut akan "berlayar" di  Pilkada Jawa Barat 2024, termasuk para kader PDI perjuangan sendiri.
Pihak PDI perjuangan bahkan menyebutkan bahwa pasangan Anies Baswedan-Ono Surono akan mendaftarkan diri ke KPUD Jawa Barat pada Kamis malam, beberapa saat menjelang pendaftaran cagub-cawagub ditutup pada pukul 23.59 WIB. Mereka mengatakan Anies Baswedan "otewe" Jawa Barat.
Namun belum lagi pukul 23.00 WIB, ada kabar mengejutkan. Sahrin Hamid, juru bicara Anies Baswedan melakukan jumpa pers. Sahrin Hamid menyampaikan bahwa Anies Baswedan tidak maju di Pilkada Jawa Barat.
Anies Baswedan, dengan demikian secara tidak langsung menolak tiket yang diberikan PDI Perjuangan di Pilkada Jawa Barat. Mengapa Anies Baswedan menolak tiket yang diberikan PDI Perjuangan di Pilkada Jawa Barat?
Menurut Sahrin Hamid alasan Anies Baswedan menolak dicalonkan sebagai cagub di Pilkada Jawa Barat karena tidak ada aspirasi, tidak ada permintaan kepada dirinya dari masyarakat Jawa Barat untuk maju sebagai cagub. Hal itu berbeda dengan di Pilkada Jakarta.
Di Pilkada Jakarta Anies menerima banyak aspirasi, banyak permintaan dari warga masyarakat Jakarta untuk maju (kembali) berlaga di Pilkada Jakarta. Oleh karenanya Anies menerima aspirasi, menerima permintaan itu dan mau maju (kembali) di Pilkada Jakarta.
Namun sayang di Pilkada Jakarta Anies Baswedan tidak mendapat dukungan yang memadai dari partai politik. Tiga partai politik, yakni PKB, PKS, dan Partai Nasdem yang dari awal telah melakukan deklarasi akan mengusung Anies Baswedan, ternyata urung mengusung mantan gubernur Jakarta 2017-2022 itu.
Ketiga partai politik tersebut balik badan meninggalkan Anies Baswedan sendirian. Ketiga partai politik itu lebih memilih bergabung dengan partai politik lain yang tergabung di KIM (koalisi Indonesia Maju).
Pasca turunnya putusan MK (Mahkamah Konstitusi) Nomor 60/PUU-XXII/2024, Selasa 20 Agustus 2024 lalu sempat beredar kabar yang cukup kencang bahwa Anies Baswedan akan diusung dan dicalonkan oleh PDI perjuangan. Anies Baswedan ramai dibicarakan akan dipasangkan dengan Rano "Si Doel" Karno.