Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Anies Baswedan Tolak Tiket PDI Perjuangan di Pilkada Jawa Barat

30 Agustus 2024   09:46 Diperbarui: 30 Agustus 2024   11:33 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anies Baswedan (Sumber: kompas.com)

Berita yang beredar di media online terkait calon gubernur (cagub) yang akan diusung PDI Perjuangan di Pilkada Jawa Barat, sampai sekira pukul 21.00 Kamis malam WIB (29/08) masih sekitar nama pasangan Anies Baswedan-Ono Surono Sandi.

Ya nama Anies Baswedan dan Ono Surono Sandi banyak disebut sebagai pasangan kejutan dari PDI perjuangan sebagai cagub-cawagub di Pilkada Jawa Barat 2024. Banyak pihak sudah yakin bahwa pasangan tersebut akan "berlayar" di  Pilkada Jawa Barat 2024, termasuk para kader PDI perjuangan sendiri.

Pihak PDI perjuangan bahkan menyebutkan bahwa pasangan Anies Baswedan-Ono Surono Sandi akan mendaftarkan diri ke KPUD Jawa Barat pada Kamis malam, beberapa saat menjelang pendaftaran cagub-cawagub ditutup pada pukul 23.59 WIB. Mereka mengatakan Anies Baswedan "otewe" Jawa Barat.

Namun belum lagi pukul 23.00 WIB, ada kabar mengejutkan. Sahrin Hamid, juru bicara Anies Baswedan melakukan jumpa pers. Sahrin Hamid menyampaikan bahwa Anies Baswedan tidak maju di Pilkada Jawa Barat.

Anies Baswedan, dengan demikian secara tidak langsung menolak tiket yang diberikan PDI Perjuangan di Pilkada Jawa Barat. Mengapa Anies Baswedan menolak tiket yang diberikan PDI Perjuangan di Pilkada Jawa Barat?

Menurut Sahrin Hamid alasan Anies Baswedan menolak dicalonkan sebagai cagub di Pilkada Jawa Barat karena tidak ada aspirasi, tidak ada permintaan kepada dirinya dari masyarakat Jawa Barat untuk maju sebagai cagub. Hal itu berbeda dengan di Pilkada Jakarta.

Di Pilkada Jakarta Anies menerima banyak aspirasi, banyak permintaan dari warga masyarakat Jakarta untuk maju (kembali) berlaga di Pilkada Jakarta. Oleh karenanya Anies menerima aspirasi, menerima permintaan itu dan mau maju (kembali) di Pilkada Jakarta.

Namun sayang di Pilkada Jakarta Anies Baswedan tidak mendapat dukungan yang memadai dari partai politik. Tiga partai politik, yakni PKB, PKS, dan Partai Nasdem yang dari awal telah melakukan deklarasi akan mengusung Anies Baswedan, ternyata urung mengusung mantan gubernur Jakarta 2017-2022 itu.

Ketiga partai politik tersebut balik badan meninggalkan Anies Baswedan sendirian. Ketiga partai politik itu lebih memilih bergabung dengan partai politik lain yang tergabung di KIM (koalisi Indonesia Maju).

Pasca turunnya putusan MK (Mahkamah Konstitusi) Nomor 60/PUU-XXII/2024, Selasa 20 Agustus 2024 lalu sempat beredar kabar yang cukup kencang bahwa Anies Baswedan akan diusung dan dicalonkan oleh PDI perjuangan. Anies Baswedan ramai dibicarakan akan dipasangkan dengan Rano "Si Doel" Karno.

Namun menjelang hari pertama pendaftaran cagub-cawagub tanggal 27 Agustus 2024, kabar itu memudar. PDI Perjuangan ternyata tidak memilih Anies Baswedan sebagai cagub di Pilkada Jakarta. PDI Perjuangan lebih memilih kadernya sendiri, yakni Pramono Anung sebagai cagub di Pilkada Jakarta.

PDI Perjuangan Tidak Serius di Pilkada Jawa Barat?

Penolakan Anies Baswedan untuk dicalonkan sebagai cagub di Pilkada Jawa Barat di last minutes pendaftaran tentu cukup merepotkan PDI Perjuangan. Sebab PDI Perjuangan harus mencari pengganti Anies Baswedan hanya dalam waktu tidak lebih dari 2 jam.

PDI Perjuangan akhirnya memilih Jeje Wiriadinata dan Ronal Surapradja sebagai cagub-cawagub di Pilkada Jawa Barat pengganti pasangan Anies Baswedan-Ono Surono Sandi. Jeje Wiriadinata adalah bupati Kabupaten Pangandaran, sedangkan Ronal Surapradja adalah artis ibukota.

Sebelum muncul pasangan Jeje Wiriadinata-Ronal Surapradja, beredar nama pasangan Ono Surono Sandi-Abdi Yuhana dan Ono Surono Sandi- Jeje Wiriadinata. Akan tetapi nama pasangan cagub-cawagub yang beredar itu ternyata tidak jadi didaftarkan ke KPUD Jawa Barat.

Dipilihnya pasangan Jeje Wiriadinata-Ronal Surapradja mungkin bisa dibilang sebagai sebuah kejutan. Sebab pasangan itu memang belum pernah terdengar dibicarakan sebelumnya.

Dari sisi lain dipilihnya pasangan Jeje Wiriadinata-Ronal Surapradja juga sebagai bentuk "kepanikan" PDI Perjuangan. Sebab ada kesan PDI perjuangan asal comot, yang penting ada cagub-cawagub yang bisa didaftarkan ke KPUD Jawa Barat.

Padahal jika PDI Perjuangan mau lebih serius, mengapa tidak memajukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saja di Pilkada Jawa Barat. Sebab nama Ahok tentu jauh lebih populer dan menjual daripada nama Jeje Wiriadinata.

Selain itu nama Ahok akan lebih kompetitif, bisa bersaing di Pilkada Jawa Barat. Bahkan bukan tidak mungkin Ahok bisa memenangkan Pilkada Jawa Barat. Siapa tahu?

#Pendaftaran Pilkada 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun