Hari pertama pendaftaran cagub/cawagub di Pilkada Jakarta 2024 (27 Agustus 2024) sudah berlalu. Sejauh ini belum ada pasangan cagub/cawagub yang mendaftarkan diri.
Kabarnya pasangan cagub/cawagub Ridwan Kamil-Suswono yang diusung KIM (Koalisi Indonesia Maju) Plus, yang terdiri dari 12 partai politik akan mendaftarkan diri Rabu, 28 Agustus 2024.
Kemudian pasangan cagub/cawagub lain Dharma Pongrekun-Kun Wardana dari independen akan mendaftarkan diri di hari terakhir Kamis, 29 Agustus 2024.
Sementara itu satu pasangan cagub/cawagub lain yang akan diusung  oleh PDI Perjuangan belum jelas kapan akan mendaftarkan diri. Bahkan PDI Perjuangan belum juga memastikan nama cagub/cawagub yang akan mereka usung.
Beberapa hari belakangan ini pasca putusan MK Nomor 60/PUU-XXII/2024 yang memungkinkan PDI Perjuangan bisa mengusung cagub/cawagub sendirian kencang dibicarakan nama Anies Baswedan yang akan diusung oleh PDI Perjuangan sebagai cagub di Pilkada Jakarta.
Kabar itu bukan tanpa dasar. Â Sebab Anies Baswedan sendiri dan pihak PDI Perjuangan terlihat saling menjalin komunikasi cukup intens satu sama lain.
Wacana publik yang beredar kencang itu sampai hari pertama belum jadi kenyataan. Pihak PDI Perjuangan nampaknya masih mengkalkulasi plus minus jika mengusung Anies Baswedan. Maklum Anies Baswedan adalah "orang luar", bukan "orang dalam" PDI Perjuangan.
Bahkan belakangan di internal PDI Perjuangan berkembang nama lain selain nama Anies Baswedan yang ramai akan diusung PDI Perjuangan sebagai cagub di Pilkada Jakarta. Nama yang dimaksud adalah Pramono Anung, mantan sekjen (sekretaris jenderal) PDI Perjuangan sendiri.
Banyak rumor yang berkembang mengapa nama Anies Baswedan "tenggelam" dan nama Pramono Anung menguat.
Ada rumor yang menyebutkan bahwa ketua umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kurang berkenan terhadap Anies Baswedan. Hal itu memang cukup eksplisit disampaikan oleh Megawati dalam pidato ketika PDI perjuangan mengumumkan para calon kepala daerahnya.
Selain itu Megawati juga menghendaki Anies Baswedan menjadi kader PDI Perjuangan. Tidak sekedar menggunakan PDI Perjuangan sebagai "kendaraan".
Sampai tulisan ini dibuat, PDI Perjuangan memang belum menentukan atau memutuskan nama cagub/cawagub yang akan diusung di Pilkada Jakarta 2024. Apakah benar PDI Perjuangan akan mengusung pasangan Pramono Anung-Rano Karno dan batal mengusung Anies Baswedan-Rano Karno?
Seandainya benar PDI perjuangan mengusung pasangan Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta, mungkin itu akan menjadi kabar baik bagi pasangan Ridwan Kamil-Suswono.
Seandainya benar PDI perjuangan mengusung pasangan Pramono Anung-Rano Karno, berarti PDI Perjuangan hanya sekedar berpartisipasi di Pilkada Jakarta. Beda halnya jika PDI perjuangan mengusung pasangan Anies Basw3edan-Rano Karno.
Hal itu dikarenakan dari sisi mana pun pasangan Pramono Anung-Rano Karno akan kalah dari pasangan Ridwan Kamil-Suswono. Baik dari dukungan partai politik atau elektabilitas. Sebab dalam hal ini elektabilitas Pramono Anung jauh lebih rendah dari Ridwan Kamil.
Pasangan Pramono Anung-Rano Karno juga tidak akan banyak menarik pemilih dari partai politik lain atau dari kalangan lain. Pemilih Pramono Anung-Rano Karno hanya terbatas dari para pemilih PDI Perjuangan sendiri.
Hal berbeda jika PDI Perjuangan memilih pasangan Anies Baswedan Rano Karno. Hal itu dikarenakan elektabilitas Anies Baswedan berada di atas Ridwan Kamil.
Selain itu pemilih Anies Baswedan tentu tidak akan terbatas berasal dari PDI Perjuangan sendiri. Anies Baswedan akan bisa menarik pemilih dari partai politik lain, terutama para pemilih yang berasal dari kalangan relijius.
Hal lain yang ada dalam diri Anies Baswedan yang tidak dimiliki oleh Parmono Anung adalah penilaian publik atau kesan publik terhadap Anies Baswedan sebagai orang atau pihak "yang teraniaya". Ini akan menjadi mgnet kuat dan mengundang simpati publik cukup luar biasa.
Semua masih sebatas rumor politik. Kepastian siapa nama cagub/cawagub di Pilkada Jakarta yang akan diusung PDI Perjuangan belum dipublikasikan.
Apakah benar rumor Anies Baswedan-Rano Karno No, Pramono Anung-Rano Karno yes? Kita lihat saja nanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H