Kemudian pada tanggal 27 Oktober 2016 hakim menyatakan Jessica terbukti bersalah melakukan pembunuhan berencana terhadap sahabatnya, Mirna. Hakim pun menjatuhkan vonis 20 tahun penjara sebagaimana tuntutan jaksa.
Kasus kopi sianida Jessica menuai banyak kontroversi. Salah satu kontroversi yang diperdebatkan adalah karena tidak terdapat bukti rekaman secara otentik yang menunjukkan bahwa Jessica benar-benar menuangkan sianida ke dalam gelas es kopi Vietnam yang diminum Mirna.
Saksi yang dihadirkan dari pihak Kafe Olivier pun, yakni para pegawai kafe (Cindy, Marlon Alex, Agus Triyono, Rangga Dwi, Yohanis, Devi, dan beberapa pegawai lainnya) tidak satu pun dari mereka yang melihat Jessica menuangkan sesuatu ke dalam gelas es kopi Vietnam yang diminum Mirna.
Tak heran jika sebagian pihak tidak yakin dan tidak percaya jika Jessica melakukan pembunuhan terhadap sahabatnya Mirna. Namun sebagian pihak lain meyakini dan percaya bahwa vonis hakim sudah tepat karena Jessica memang bersalah.
Jessica ditahan dan menjalani hukuman di Lapas (Lembaga Pemasyarakatan) Perempuan Kelas II A Pondok Bambu, Jakarta Timur.
Setelah menjalani masa hukuman 8 tahun dari 20 tahun, Jessica dinyatakan bebas bersyarat hari ini Minggu, 18 Agustus 2024 pukul 09.00 WIB. Jessica total mendapat remisi sebanyak 58 bulan 30 hari.
Hal itu dikarenakan selama menjalani masa hukuman Jessica dinyatakan berkelakuan baik berdasarkan Sistem Penilaian Pembinaan Narapidana.
Jessica mendapat program pembebasan bersyarat berdasarkan Surat Keputusan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor PAS-1703.PK.05.09. Tahun 2024.
Jessica belum bebas murni. Jessica harus wajib lapor ke Balai pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Jakarta Timur-Utara dan akan menjalani pembimbingan sampai tanggal 27 Maret 2032.
Kasus kopi sianida Jessica Kumala Wongso yang menewaskan Mirna Wayan Salihin ini menarik perhatian insan film. Bulan September 2023 kasus kopi sianida Jessica diangkat menjadi sebuah film dokumenter yang diproduksi oleh Beach Haouse Pictures. Â