Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Nasib Tragis Inggris di Piala Eropa, Ekuivalen dengan Nasib Belanda di Piala Dunia

16 Juli 2024   18:22 Diperbarui: 16 Juli 2024   18:26 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tim Tiga Singa Inggris berhasil tampil di partai puncak dua ajang Piala Eropa terakhir secara berturut-turut, yakni di Piala Eropa 2020 dan di Piala Eropa 2024. Namun sayang, dari dua kali final itu Inggris tidak sekali pun mampu meraih gelar juara.

Di final Piala Eropa 2020 Inggris kalah dari Italia 3-5 melalui drama adu penalti. Babak adu penalti dilangsungkan karena dalam babak normal 2 x 45 menit dan babak extra time 2 x 15 menit kedudukan antara Inggris dan Italia sama kuat 1-1.

Sedangkan di Piala Eropa 2024 yang baru saja usai, Inggris kalah 1-2 dari Spanyol. Inggris pun harus kembali gigit jari, gagal meraih trofi untuk kedua kalinya secara berurut-turut.

Nasib tragis Inggris tersebut ekuivalen dengan nasib Belanda di Piala Dunia. Belanda pun pernah mengalami hal seperti itu.

Tim Oranye Belanda pernah tampil di partai puncak dua ajang Piala Dunia secara berturut-turut, yakni di Piala Dunia 1974 dan di Piala Dunia 1978. Namun sayang, dari dua kali final itu Belanda tidak sekali pun mampu meraih gelar juara.

Di final Piala Dunia 1974 yang di selenggarakan di Jerman (Barat), Belanda kalah 1-2 dari tuan rumah.  Sedangkan di Piala Dunia 1978 yang diselenggarakan di Argentina, Belanda kembali kalah dari tuan rumah dengan skor 1-3 setelah melalui perpanjangan waktu.

Laga antara Belanda vs Jerman (Barat) di final Piala Dunia 1974 (Sumber: kompas.com)
Laga antara Belanda vs Jerman (Barat) di final Piala Dunia 1974 (Sumber: kompas.com)

Saat itu Belanda bermain imbang 1-1 dengan Argentina di babak babak normal 2 x 45 menit. Namun di babak extra time 2 x 15 menit, Belanda kebobolan dua gol melalui gol Mario Kempes dan Daniel Bertoni.

Dengan demikian Belanda tak pernah "mencicipi" gelar juara atau mengangkat trofi Piala Dunia. Sebab dalam dua kali final itu Belanda selalu dikalahkan lawan-lawannya.

Belanda memang selalu gagal meraih gelar juara atau mengangkat trofi Piala Dunia. Namun tidak dengan Piala Eropa.

Belanda pernah merasakan gelar juara atau mengangkat trofi Piala Eropa satu kali, yakni di Piala Eropa 1988.

Saat itu Belanda jadi juara Piala Eropa 1988 yang diselenggarakan di Jerman setelah mengalahkan Uni Soviet dengan skor 2-0.  Kedua gol Belanda saat itu dicetak oleh Ruud Gullit (menit ke-32) dan Marco Van Basten (menit ke-54).

Nah dalam hal ini Belanda berbanding terbalik dengan Inggris. Sejauh ini tim Tiga Singa Inggris memang tidak bisa meraih apa yang diraih Belanda tersebut.

Akan tetapi sebaliknya, sejauh ini Inggris bisa meraih apa yang tidak bisa diraih Belanda. Sebab Inggris pernah merasakan gelar juara atau mengangkat trofi Piala Dunia satu kali, yakni di Piala Dunia 1966.

Saat itu di Piala Dunia 1966 Inggris bertindak sebagai tuan rumah dan berhasil bertanding di partai puncak alias di partai final. Di partai final Inggris sukses mengalahkan Jerman (Barat) dengan skor 4-2 melalui babak perpanjangan waktu.

Sepanjang babak normal 2 x 45 menit. Inggris bermain imbang 2-2 dengan Jerman (Barat) Pertandingan pun dilanjutkan ke babak extra time 2 x 15 menit.

Di babak extra time 2 x 15 menit, Inggris berhasil menyarangkan dua gol tambahan ke gawang Jerman (Barat) melalui gol yang dicetak oleh Sir Geoff Hurst dan Martin Peters. Sementara Jerman (Barat) tidak mampu menambah satu gol pun.

Inggris bernasib tragis di Piala Eropa, tapi tidak di Piala Dunia. Sebaliknya Belanda bernasib tragis di Piala Dunia, tapi tidak di Piala Eropa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun