Spanyol sukses mengalahkan Inggris dalam laga final Piala Eropa 2024, Senin dini hari WIB (15/07). Dalam laga yang dilangsungkan di Stadion Olimpiade Berlin, Jerman itu, La Furia Roja mengalahkan The Three Lions dengan skor 2-1.
Dengan kemenangan tersebut Spanyol meraih gelar juara Piala Eropa untuk ke-4 kalinya. Sebelumnya Spanyol meraih gelar juara Piala Eropa pada tahun 1964, tahun 2008, dan tahun 2012.
Sebaliknya bagi Inggris, kekalahan dari Spanyol tersebut merupakan kegagalan kedua kalinya meraih gelar juara Piala Eropa. Sebelumnya di Piala Eropa 2020, Inggris juga kalah di final dari Gli Azzurri Italia.
Spanyol dengan demikian sah jadi "Raja Piala Eropa". Dengan koleksi 4 gelar juara, Spanyol mengungguli Jerman yang mengoleksi 3 gelar juara.
Pertandingan final antara Spanyol versus Inggris berlangsung cukup ketat, seru, dan menarik. Kedua tim juga tidak bermain defensif, terus saling melakukan jual beli serangan. Â Â
Akan tetapi tak bisa dipungkiri, Spanyol lebih dominan dalam laga tersebut. Spanyol lebih banyak menguasai bola dan menekan pertahanan Inggris.
Hal itu bisa dilihat dari statistik pertandingan. Spanyol tercatat unggul 66 persen dalam penguasaan bola. Sedangkan Inggris hanya 34 persen.
Spanyol juga unggul dalam banyaknya shooting alias tembakan. Spanyol tercatat melakukan 16 kali tembakan (6 mengarah ke gawang). Sedangkan Inggris hanya melakukan 9 kali tembakan (4 mengarah ke gawang).
Dalam laga final tersebut Spanyol unggul terlebih dahulu atas Inggris. Spanyol unggul atas Inggris ketika pertandingan babak kedua baru berjalan 2 menit.
Gol pertama Spanyol tersebut dicetak oleh Nico Williams. Pemain bernomor punggung 17 itu sukses menjebol gawang Inggris yang dikawal Jordan Pickford setelah memanfaatkan umpan cerdas dan matang dari Lamine Yamal.
Setelah gol Williams tersebut para pemain Inggris seperti tersengat. Mereka kemudian melancarkan serangan-serangan yang cukup masif ke jantung pertahanan Spanyol.
Akan tetapi ketatnya pertahanan Spanyol membuat serangan yang dilancarkan para pemain Inggris menjadi tumpul. Para pemain Inggris tak ada yang mampu menjebol gawang Spanyol.
Di menit ke-61, pelatih Inggris Gareth Southgate melakukan pergantian pemain. Penyerang Inggris Harry Kane ditarik keluar lapangan dan digantikan oleh Ollie Watkins.
Apa yang dilakukan oleh Southgate mungkin agak mengejutkan. Akan tetapi bisa dibaca, Southgate sedang berupaya mencari keberuntungan dari kaki Watkins.
Hal itu sebagaimana yang terjadi di semifinal Piala Eropa 2024 ketika Inggris mengalahkan Belanda 2-1. Gol penentu kemenangan Inggris saat itu lahir dari kaki Watkins yang baru masuk di menit ke-81 menggantikan Kane.
Akan tetapi sampai menit ke-70 Inggris belum juga mampu membuat gol penyeimbang setelah Watkins masuk ke dalam lapangan.
Southgate kemudian melakukan pergantian pemain lagi di menit ke-70. Kobbie Mainoo ditarik keluar lapangan dan digantikan oleh Cole Palmer.
Strategi Southgate tersebut juga mirip dengan apa yang dilakukannya di semifinal Piala Eropa 2024 ketika Inggris mengalahkan Belanda 2-1. Saat itu Southgate juga baru memasukan Palmer di menit ke-80.
Strategi Southgate tersebut juga bisa dibaca. Southgate sedang berupaya mencari keberuntungan dari masuknya Palmer ke dalam lapangan. Sebab ketika Inggris mengalahkan Belanda 2-1 di semifinal, gol penentu kemenangan yang dicetak Walkins bermula dari assist yang diberikan Palmer.
Strategi Southgate membuahkan hasil. Baru saja 3 menit masuk ke lapangan, Palmer berhasil menjebol gawang Spanyol yang dikawal Unai Simon. Kedudukan pun jadi imbang 1-1.
Pertandingan final jadi tambah seru. Para pemain Inggris jadi lebih termotivasi untuk terus melakukan serangan ke area pertahanan Spanyol dan mencetak gol kemenangan.
Terlalu asyik dan fokus menekan pertahanan lawan, Inggris justru kecolongan. Dalam skema serangan balik cepat, Spanyol malah berhasil menjebol gawang Pickford untuk kedua kalinya.
Gol kedua Spanyol tersebut dicetak oleh Mikel Oyarzabal di menit ke-86. Gol bermula dari umpan yang dikirim oleh Marc Cucurella ke jantung pertahanan Inggris.
Oyarzabal yang berada di dekat bola bergerak lebih cepat memburu bola daripada pemain belakang Inggris Marc Guehi. Oyarzabal berhasil mencocor bola ke dalam gawang Inggris. Bola pun bersarang dengan mulus.
Dalam waktu tersisa 4 menit, Inggris berupaya membalas gol Oyarzabal tapi gagal. Sampai berakhirnya pertandingan babak kedua, kedudukan tidak berubah 2-1 untuk kemenangan Spanyol.
Dengan hasil tersebut para pemain Inggris pun tertunduk lesu. Sebagian bahkan ada yang menangis. Â
Sebaliknya, dengan hasil tersebut para pemain Spanyol tampak kegirangan. Mereka berlarian saling berpelukan satu sama lain.
Para pemain Spanyol yang ada di bangku cadangan juga berlarian ke dalam lapangan. Mereka bersama-sama merayakan kemenangan.
Selamat untuk Spanyol yang telah berhasil meraih gelar Piala Eropa ke-4 kalinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H