Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Fenomena Lamine Yamal di Tim Nasional Spanyol dan di Piala Eropa 2024

13 Juli 2024   09:56 Diperbarui: 13 Juli 2024   10:04 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lamine Yamal (Sumber: kompas.com)

Pemain belia Spanyol, Lamine Yamal jadi sebuah fenomena di Piala Eropa 2024.  Bocah berusia 16 tahun itu telah menampilkan performa yang luar biasa selama membela La Furia Roja di Piala Eropa 2024.  

Apalagi setelah Yamal mencetak gol penyeimbang yang spektakuler ke gawang Prancis di semifinal. Pemain kelahiran 13 Juli 2007 itu makin jadi bahan pembicaraan di kalangan para pecinta si kulit bundar.

Lamine Yamal (Sumber: kompas.com)
Lamine Yamal (Sumber: kompas.com)

Gol yang diciptakan Yamal ke gawang Mike Maignan itu benar-benar berkelas. Tidak banyak pemain yang mampu membuat gol seperti itu.

Berkat gol yang dicetaknya ke gawang Mike Maignan itu Yamal mendapat penghargaan sebagai man of the match.

Melihat Yamal bermain bersama para pemain tim nasional Spanyol lainnya, kita tidak melihat Yamal sepeti bocah berusia 16 tahun. Yamal bermain penuh percaya diri dan tidak canggung, persis seperti para pemain yang sudah senior.

Padahal Yamal baru pertama kali bermain di turnamen sebesar Piala Eropa bersama tim Matador Spanyol. Tapi Yamal tidak terlihat seperti pemain debutan di turnamen besar itu.

Lamine Yamal dikepung para pemain Italia di fase Grup B Piala Eropa 2024 (Sumber: tribunnews.com)
Lamine Yamal dikepung para pemain Italia di fase Grup B Piala Eropa 2024 (Sumber: tribunnews.com)

Yamal resmi bergabung bersama tim nasional Spanyol pada tanggal 8 September 2023 kala Spanyol menghadapi Georgia dalam kualifikasi Piala Eropa. Saat beragbung Yamal berusia 16 tahun 57 hari. Yamal pun memecahkan rekor sebagai pemain termuda yang tampil bersama tim nasional Spanyol.

Dalam laga Spanyol kontra Georgia itu tim Matador menang telak 7-1. Dalam laga itu Yamal sang debutan mencetak satu gol penutup di menit ke-74 setelah memanfaatkan assist dari Nico Williams. Yamal pun kembali memecahkan rekor sebagai pemain termuda yang mencetak gol untuk tim nasional Spanyol.

Setelah itu Yamal juga memberikan beberapa assist dalam pertandingan internasional Spanyol lawan Brasil (7 Maret 2024) dan Irlandia Utara (9 Juni 2024).

Dalam pertandingan Spanyol lawan Brasil yang berakhir imbang 3-3, Yamal memberikan dua assist bagi tim Matador. Yamal memberi assist untuk gol Rodri di menit ke-12 dan assist untuk gol Dani Olmo di menit ke-36.

Dalam pertandingan Spanyol lawan Irlandia Utara pun Yamal memberikan dua assist ketika tim Matador menang 5-1. Yamal memberi assist untuk gol keempat Spanyol yang dicetak Fabian Ruiz di menit ke-35 dan assist untuk gol ke-5 Spanyol yang dicetak Mikel Oyarzabal di menit ke-60.

Skill sepak bola Yamal yang istimewa sesungguhnya sudah terlihat sejak bocah ajaib itu berada di La Masia, akademi sepakbola Barcelona. Saat itu Yamal dipandang sebagai salah satu prospek terbaik akademi.

Tak heran jika Yamal kemudian dipilih oleh pelatih Barca saat itu, Xavi Hernandez untuk bergabung di tim utama Barcelona pada awal September 2022. Yamal menjadi anggota akademi yang paling mengesankan bagi Xavi.

Yamal melakukan debut bersama Barcelona pada tanggal 29 April 2023. Saat itu Yamal masuk di menit ke-83 menggantikan Gavi dalam kemenangan 4-0 Barcelona atas Real Betis.

Yamal, ketika diturunkan Xavi waktu itu jadi pemain Barcelona termuda yang bermain di tim utama. Saat itu Yamal berusia 15 tahun, 9 bulan, dan 16 hari. Sebelumnya rekor pemain termuda yang tampil untuk Barca dipegang oleh Sagi pada tahun 1922.

Ya, begitu banyak rekor yang telah diciptakan oleh wonderkid Spanyol itu. Baik di Barcelona atau pun di tim nasional Spanyol. Tak mengherankan jika pada tanggal 4 Desember 2023 Yamal dianugerahi trofi bergengsi "Golden Boy The Youngest".

Selain bisa membela tim Spanyol, Yamal juga sesungguhnya bisa membela dua negara berbeda lainnya. Dua negara yang dimaksud adalah Maroko dan Guinea Khatulistiwa (Guinea Equatorial).

Hal itu dikarenakan faktor keturunan orang tuanya. Ayah Yamal memiliki darah Maroko. Sedangkan ibu Yamal memiliki darah Guinea Khatulistiwa.

Akan tetapi Yamal lebih memilih untuk memperkuat tim nasional Spanyol. Hal itu bisa dimengerti, sebab Yamal lahir dan dibesarkan di Spanyol. Selain itu membela tim nasional Spanyol tentu lebih bergengsi dibandingkan jika membela Maroko atau Guinea Khatulistiwa.

#Pesta Bola Eropa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun