Lionel Messi dengan percaya diri menghampiri bola dan bersiap mengeksekusi bola. Messi menembakkan bola ke tengah gawang. Namun sayang bola tidak masuk karena sedikit melambung di atas mistar gawang.
Untungnya tendangan penalti eksekutor pertama Ekuador, yakni Angel Mena juga gagal. Begitu pula tendangan penalti eksekutor kedua Ekuador, yakni Alan Minda sama, gagal. Tendangan dua eksekutor Ekuador tersebut bisa dibaca dan diblok oleh kiper Argentina, Emilio Martinez.
Sedangkan tendangan penalti eksekutor ketiga Ekuador, John Yeboah dan tendangan penalti eksekutor keempat Ekuador, Jordy Caicedo sukses berbuah gol.
Namun di sisi lain tendangan penalti eksekutor Argentina berikutnya yakni eksekutor kedua Julian Alvarez, eksekutor ketiga Alexis MacAllister, eksekutor keempat Gonzalo Montiel, dan eksekutor kelima Nicolas Otamendi juga sukses berbuah gol. Sehingga dengan demikian kedudukan akhir babak adu penalti 4-2 untuk keunggulan Argentina.
Eksekutor kelima Ekuador tidak menjalankan tugasnya. Sebab kalau pun tendangan penalti eksekutor kelima Ekuador masuk, Argentina tetap unggul 4-3 atas Ekuador.
Argentina memang menang atas Ekuador dan berhasil menyegel satu tempat di semifinal. Akan tetapi kemenangan Argentina atas Ekuador tersebut tidak didapat dengan mudah. Argentina harus dengan susah payah mengalahkan Ekuador.
Bahkan Lionel Messi dan kawan-kawan bisa gagal ke semifinal jika saja tendangan penalti Enner Valencia di menit ke-62 itu tidak gagal membentur tiang gawang. Untung saja tiang gawang "berpihak" kepada Argentina.
Di semifinal Argentina menanti pemenang pertandingan antara Venezuela dengan Kanada. Laga antara kedua tim akan dilangsungkan di Stadion Cowboys, Arlington, Texas, Sabtu pagi WIB (06/07).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H