Setelah tiga hari Piala Eropa 2024 berlangsung, semua berjalan normal. Tim-tim unggulan mampu mengatasi lawan masing-masing dengan mulus.
Seperti di Grup A Jerman mampu mengalahkan Skotlandia, bahkan dengan skor besar 5-1. Di Grup B Spanyol sukses mengalahkan Kroasia, juga dengan skor cukup telak 3-0.
Selanjutnya masih di Grup B Italia berhasil mengatasi Albania kendati dengan skor tipis 2-1. Di Grup C Inggris dan di Grup D Belanda pun demikian.
Inggris sukses mengalahkan Serbia dengan skor 1-0. Sedangkan Belanda mengalahkan Polandia dengan skor 2-1.
Namun menginjak hari keempat Piala Eropa, mulai terjadi kejutan. Tim unggulan menelan kekalahan dari tim bukan unggulan.
Itu terjadi di Grup E di laga ke-8 dan laga ke-9, Senin malam WIB (17/06) kala Ukraina kalah cukup telak dari Rumania dan Belgia kalah dari Slovakia. Ukraina kalah 0-3 dari Rumania dan Belgia kalah 0-1 dari Slovakia.
Belgia dan Ukraina adalah dua tim unggulan di Grup D. Sebab berdasarkan peringkat FIFA, ranking Belgia dan Ukraina jauh di atas ranking Rumania dan Slovakia.
Saat ini Belgia menempati ranking ke-3 FIFA. Belgia hanya kalah ranking dari Argentina yang menempati posisi pertama dan kalah dari Prancis yang menempati posisi ke-2.
Ukraina, kendati tidak masuk rangking 10 besar FIFA, tapi peringkat tim asuhan Serhiy Rebrov itu masih jauh di atas Rumania atau Slovakia.
Saat ini Ukraina menempati ranking ke-22 FIFA. Sedangkan Rumania berada di posisi ke-46 dan Slovakia berada di posisi ke-48.
Masalah ranking FIFA memang sesuatu yang relatif. Artinya tim dengan ranking FIFA lebih tinggi tidak jadi sebuah jaminan akan bisa mengalahkan tim yang ranking FIFA nya lebih rendah.
Akan tetapi kekalahan Ukraina dari Rumania yang cukup telak agak mengejutkan. Sebab bukan hanya dari segi ranking FIFA, Ukraina juga unggul dari segi pemain. Bahkan Ukraina juga unggul dari segi permainan.
Saat ini Ukraina memiliki banyak pemain bintang yang cukup bersinar di klubnya. Ukraina punya Artem Dovbyk, top skor La Liga 2023-2024 yang bermain di klub Girona. Ukraina juga memiliki Andriy Lunin, kiper andalan Real Madrid.
Selain kedua pemain itu Ukraina juga memiliki Oleksandr Zinchenko andalan Arsenal, Vitaliy Mykolenko andalan Everton, atau Mykhailo Mudryk andalan Chelsea.
Kemudian dari segi permainan ketika Ukraina berhadapan dengan Rumania, statistik menunjukkan Ukraina tampil lebih dominan. Ukraina tercatat melakukan 72 persen dalam penguasaan bola (Artinya Rumania hanya 28 persen dalam penguasaan bola).
Ukraina juga tercatat melakukan 13 kali tembakan (2 tembakan mengarah ke gawang). Sedangkan Rumania melakukan tembakan lebih sedikit, yakni 9 kali tembakan (5 tembakan mengarah ke gawang).
Masalahnya mengapa Ukraina kalah? Menilik jalannya pertandingan, kekalahan Ukraina dari Rumania lebih disebabkan keteledoran kiper dan pemain belakang Ukraina. Seperti gol pertama Rumania bermula dari kesalahan pemain belakang Ukraina memberikan bola kepada kiper dan kesalahan kiper dalam membuang bola.
Begitu pula dengan gol ketiga Rumania. Pemain belakang Ukraina terlambat atau kurang ketat dalam menjaga pergerakan pemain lawan.
Bagaimana dengan kekalahan 0-1 Belgia dari Slovakia? Mungkin kasusnya hampir sama. Pemain belakang Belgia terlambat atau kurang ketat dalam menjaga pergerakan pemain lawan.
Selain itu buruknya penyelesaian akhir pemain depan Belgia juga jadi faktor lain kekalahan tim asuhan Domenico Tedesco itu. Sejumlah peluang dari Leandro Trossad atau pemain lainnya gagal dikonversi menjadi gol.
Romelu Lukaku, Jeremy Doku, Kevin De Bruyne, dan beberapa pemain lainnya juga gagal memanfaatkan sejumlah peluang. Akhirnya Belgia pun harus tumbang di tangan Slovakia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H