Juara bertahan Italia akan menghadapi Albania dalam laga perdana fase Grup B Piala Eropa 2024, Minggu dini hari WIB (16/06). Laga Italia kontra Albania akan dilangsungkan di Signal Iduna Park, Dortmund, Jerman.
Menghadapi Albania adalah kesempatan bagus bagi Italia untuk mendapatkan poin penuh. Menghadapi Albania, Italia diprediksi tidak akan mengalami kesulitan berarti. Sebab di atas kertas Italia unggul jauh atas tim yang diasuh oleh Sylvinho itu.
Perbedaan kedua tim, salah satunya bisa dilihat dan diukur dari ranking FIFA terbaru misalnya. Italia berada di urutan ke-9, sedangkan Albania berada di urutan ke-66. Perbedaan yang sangat jauh
Kemudian perbedaan kedua tim bisa dilihat dan diukur dari prestasi keduanya di Piala Eropa. Italia merupakan tim paling sukses di Piala Eropa setelah Jerman dan Spanyol. Italia adalah pemegang dua trofi Piala Eropa dan dua kali runner up.
Sedangkan Albania "bukan siapa-siapa". Jangankan juara Piala Eropa, keikutsertaan Albania di Piala Eropa saja baru dua kali. Pertama tahun 2016 Â dan kedua tahun ini, tahun 2024.
Namun jangan salah, Albania lolos ke putaran final Piala Eropa 2024 dengan cukup meyakinkan. Albania lolos dengan status juara Grup E di kualifikasi Piala Eropa 2024. Albania sukses mengangkangi dua tim yang cukup kuat, Republik Ceko dan Polandia serta dua tim lainnya, yakni Moldova dan Kepualuan Faroe.
Hal itu menandakan Albania saat ini sedang mengalami perkembangan dan peningkatan. Hal itu juga harusnya jadi warning bagi Gli Azzurri Italia.
Artinya Italia jangan sampai meremehkan atau memandang sebelah mata Albania. Jika Italia lalai dan abai, bukan tidak mungkin tim asuhan Luciano Spaletti itu akan "terpeleset" dikalahkan oleh Albania.
Akan tetapi jika semuanya "berjalan normal", Italia sepertinya tak akan terbendung oleh Albania. Italia tak akan kesulitan mengambil tiga poin dari Albania. Hal itu cukup logis dan realistis.
Sebab Italia memiliki banyak pemain hebat dan berbakat. Mulai dari penjaga gawang sampai penyerang.
Italia memiliki Gianluigi Donnarumma, penjaga gawang tangguh dan cukup berpengalaman yang jadi andalan klub elit Prancis, Paris Saint Germain (PSG). Selain nama  Donnarumma ada juga nama  Alex Meret (kiper Napoli) dan Guglielmo Vicario (kiper Tottenham).
Kemudian di lini belakang Italia memiliki sederet bek tangguh. Ada Alessandro Bastoni (Inter Milan), Gianluca Mancini (AS Roma), Federico Gatti (Juventus), Federico Dimarco (Inter Milan), Giovanni Di Loenzo (Napoli), Matteo Darmian (Inter Milan), Andrea Cambiaso (Juventus), dan Raoul Bellanova (Torino).
Selanjutnya di lini tengah, Italia memiliki banyak gelandang enerjik. Sebut saja Bryan Cristante (AS Roma), Jorginho (Arsenal), Nicolo Barella (Inter Milan), Lorenzo Pellegrini (AS Roma), Davide Frattesi (Inter Milan), Nicolo Fagioli (Juventus), dan Michael Folorunsho (Hellas Verona).
Terakhir di lini depan, Italia juga memiliki banyak striker yang cukup tajam, Ada Mateo Retegui (Genoa), Giankuca Scamacca (Atalanta), Stephan El Saharawy (AS Roma), Giacomo Raspadori (Napoli), Federico Chiesa (Juventus), dan Mattia Zaccagni (Lazio).
Dengan demikian sebuah kerugian jika Italia tak bisa mengambil tiga poin dari Albania. Sebab lawan yang akan dihadapi Italia dalam dua laga selanjutnya jauh lebih berat lagi. Italia harus meghadapi Spanyol dan Kroasia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H