Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Makna Simbolik Wukuf: Ajaran tentang Kesetaraan Harkat Martabat Kemanusiaan

15 Juni 2024   04:30 Diperbarui: 15 Juni 2024   05:19 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi wukuf di Arafah (Sumber: kompas.com)

Jutaan umat Islam, para jemaah haji dari seluruh penjuru dunia yang sedang melaksanakan ibadah haji, hari ini tanggal 9 Dzulhijjah 1445 Hijriyah (15 Juni 2024) semua berkumpul di satu tempat yang disebut (padang) Arafah. Mereka melaksanakan salah satu rukun haji, yakni wukuf di Arafah.

Wukuf secara bahasa artinya berhenti atau diam. Sebab memang dalam prosesi wukuf semua jemaah haji berhenti atau diam di padang Arafah, mulai tergelincir matahari (waktu dhuhur) sampai dengan terbenam matahari (waktu maghrib).

Tak ada diskriminasi dalam prosesi wukuf. Semua jemaah haji yang jumlahnya jutaan orang itu diperlakukan sama dan setara tanpa melihat status sosial mereka.

Bisa dipastikan bahwa dari jutaan orang jemaah haji itu memiliki beragam perbedaan, baik dari latar belakang status sosial, ekonomi, atau yang lainnya. Di antara mereka pasti ada yang status sosial atau ekonominya tinggi, tapi pasti banyak pula yang status sosial atau ekonominya biasa-biasa saja.

Diantara jutaan jemaah haji itu pasti ada pejabat, konglomerat, birokrat, teknokrat, aristokrat, atau ningrat. Tapi bisa dipastikan pula diantara jutaan jemaah haji itu banyak rakyat atau masyarakat biasa.

Diantara jutaan jemaah haji itu pasti banyak orang yang secara ekonomi cukup mapan atau bahkan berlebihan. Tapi bisa dipastikan pula di antara jutaan jemaah haji itu banyak orang yang secara ekonomi pas-pasan.

Ilustrasi wukuf di Arafah (Sumber: kompas.com)
Ilustrasi wukuf di Arafah (Sumber: kompas.com)

Kita mungkin pernah mendengar informasi bahwa diantara jemaah haji itu ada yang menabung belasan sampai puluhan tahun untuk bisa berangkat ibadah haji. Sebab mereka tidak memiliki cukup uang untuk berangkat melaksanakan ibadah haji kecuali menabung dalam waktu yang lama. Artinya secara ekonomi mereka itu pas-pasan.

Diantara jutaan jemaah haji itu juga pasti banyak yang secara fisik berbeda satu sama lain. Ada yang berkulit putih, ada yang berkulit hitam, ada yang berkulit coklat, atau ada pula yang berkulit kuning langsat.

Selain itu di antara mereka pasti ada yang berbadan tinggi, tapi pasti ada diantara mereka yang berbadan pendek. Di antara mereka pasti ada yang berbadan gemuk, tapi pasti ada diantara mereka yang berbadan kurus. Belum lagi di antara mereka yang berbeda bentuk wajah, model rambut, dan lain-lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun