Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tanggal 8 Dzulhijjah Jemaah Haji Tinggalkan Hotel Bersiap Wukuf di Arafah

12 Juni 2024   05:30 Diperbarui: 12 Juni 2024   14:31 673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi jemaah haji meninggalkan hotel antre naik bus menuju Arafah (Sumber: kompas.id)

Wukuf di Padang Arafah tanggal 9 Dzulhijjah, bertepatan dengan hari Sabtu, 15 Juni 2024 (Waktu Arab Saudi). Sehari sebelumnya, tanggal 8 Dzulhijjah seluruh jemaah haji secara bertahap sesuai jadwal diberangkatkan dari hotel/pondokan masing-masing menuju Arafah.

Dengan demikian tanggal 8 Dzulhijjah pagi (Waktu Arab Saudi) seluruh jemaah haji harus sudah bersiap mengenakan pakaian ihram. Selain itu jemaah haji juga hendaknya mempersiapkan hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan wukuf dan rangkaian ibadah haji lainnya.

Sebelum memakai pakain ihram, jemaah haji hendaknya membersihkan badan alias disunnahkan untuk mandi terlebih dahulu. Setelah itu dusunnahkan pula memakai wangi-wangian di badan atau rambut kepala.

Namun jangan salah, memakai wangi-wangian itu di badan bukan di pakaian ihram. Jika memakai wangi-wangian di pakaian ihram tidak diperbolehkan.

Selain itu memakai wangi-wangian juga harus dilakukan sebelum melakukan niat ihram. Sebab jika memakai wangi-wangian di badan setelah melakukan niat ihram, sama dengan melanggar larangan ihram.

Artinya jemaah haji yang melakukan hal tersebut wajib membayar dam (denda). Dam yaitu menyembelih seekor kambing. Namun jika tidak mampu menyembelih seekor kambing, berpuasa selama tiga hari atau membayar fidyah, yakni memberi makan 6 orang miskin.

Pada tanggal 8 Dzulhijjah selain bersiap memakai pakaian ihram, jemaah haji juga hendaknya mempersiapkan hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan wukuf dan rangkaian ibadah haji lainnya. Apa itu?

Sebagaimana telah penulis jelaskan dalam artikel terdahulu yang berjudul, "Menjelang 'Armuzna', Inilah yang Harus Dipersiapkan Jemaah Haji", ada beberapa hal yang tidak boleh ketinggalan atau harus dipersiapkan jemaah haji demi kelancaran rangkaian pelaksanaan ibadah haji.  

Paling tidak ada lima hal yang harus dipersiapkan, yaitu smart card (kartu pintar), makanan/minuman penambah stamina/multivitamin, tas gendong kecil atau tote bag, pakaian untuk ganti (jangan terlalu banyak cukup 1-2 stel saja), dan Alat Pelindung Diri/APD (seperti sandal, masker, botol spray air, payung, topi, dan kaca mata).

Kendati semuanya siap, jemaah haji jangan melakukan niat ihram dulu. Tunggu sampai jadwal keberangkatan dan bus yang akan membawa jemaah haji ke Arafah tiba.

Ilustrasi jemaah haji tiba di Arafah (Sumber: kompas.id)
Ilustrasi jemaah haji tiba di Arafah (Sumber: kompas.id)

Setelah bus jemputan tiba, semua jemaah haji bersama-sama melakukan niat ihram dulu. Dalam hal ini adalah ihram haji.

Niatnya adalah "Nawaitul hajja wa ahramtu bihi lillahi ta'ala, labbaik allahumma labbaik" (Aku berniat haji dan berihram karena Allah Ta'ala, aku datang memenuhi panggilanmu ya Allah).

Niat tersebut diucapkan dengan lisan. Akan tetapi jangan sampai hati lalai menghayati niat tersebut. Maksudnya sebelum niat itu diucapkan, hati sudah memahami maksud dari lafal niat tersebut.

Sebab sesungguhnya letak niat itu memang di dalam hati. Lisan hanya mengucapkan atau melafalkan saja.

Setelah melakukan niat ihram, semua jemaah haji dengan tertib memasuki bus jemputan. Jangan sampai lupa pula semua jemaah haji membawa hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan wukuf dan rangkaian ibadah haji lainnya, yang sebelumnya telah dipersiapkan.

Semua jemaah haji duduk dengan tertib di dalam bus. Semua jemaah haji hendaknya mematuhi apa yang diinstruksikan oleh ketua regu, ketua rombongan, atau para petugas kloter.

Ilustrasi jemaah haji berada di tenda di Padang Arafah (Sumber: https://kemenag.go.id/)
Ilustrasi jemaah haji berada di tenda di Padang Arafah (Sumber: https://kemenag.go.id/)

Oleh karena sudah melakukan niat ihram, maka jemaah haji harus bisa menjaga larangan ihram. Sebab jika melanggar akan terkena hukuman, yakni membayar dam.

Hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh jemaah haji yang telah melakukan niat ihram, untuk laki-laki adalah tidak boleh memakai pakaian biasa, memakai sepatu yang menutupi tumit dan mata kaki, dan memakai tutup kepala.

Kemudian hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh jemaah haji perempuan yang telah melakukan niat ihram adalah memakai sarung tangan dan menutup muka.

Sedangkan hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh jemaah haji laki-laki dan perempuan yang telah melakukan niat ihram adalah memakai wangi-wangian, memotong kuku, memotong/mencabut rambut atau bulu badan, memotong/mencabut tumbuhan, berburu binatang, nikah/menikahkan, dan berhubungan suami istri.

#Cerita Haji 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun