Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mengintip Aktivitas Keseharian Jemaah Haji Selama 40 Hari di Tanah Suci

5 Juni 2024   20:36 Diperbarui: 6 Juni 2024   08:30 831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jemaah haji (reguler) Indonesia berada atau tinggal di Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah haji itu sekira 40 hari. Rinciannya mereka tinggal di Madinah selama 8 hari dan di Mekkah selama 32 hari.

Padahal puncak pelaksanaan ibadah haji itu sendiri hanya 5-6 saja, yakni pada tanggal 8-12 Dzulhijjah atau tanggal 8-13 Dzulhijjah. Nah, selama 35 atau 34 hari di luar tanggal 8-12 Dzulhijjah atau tanggal 8-13 Dzulhijjah itu apa saja yang dilakukan jemaah haji?

Dalam hal ini aktivitas tiap jemaah haji mungkin berbeda antara satu jemaah haji dengan jemaah haji lainnya. Tapi pada dasarnya aktivitas semua jemaah haji memiliki banyak persamaan.

Kita mulai dengan aktivitas jemaah haji di Madinah. Sebagaimana diketahui bahwa jemaah haji Indonesia itu dari tanah air ada yang menuju Madinah dulu terus ke Mekkah. Namun ada juga yang sebaliknya, menuju Mekkah dulu kemudian ke Madinah.

Salah satu bagian ruangan dalam Masjid Nabawi (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Salah satu bagian ruangan dalam Masjid Nabawi (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Jemaah haji yang menuju Madinah dulu terus ke Mekkah, mereka itu adalah jemaah haji Gelombang I (pertama). Sedangkan jemaah haji yang menuju Mekkah dulu terus ke Madinah, mereka itu adalah jemaah haji Gelombang II (kedua).

Baik jemaah haji Gelombang I (pertama) atau pun jemaah haji Gelombang II (kedua), sama mereka tinggal selama 8 hari di Madinah. Perbedaannya hanya dalam hal kedatangan ke sana.

Aktivitas jemaah haji selama 8 hari di Madinah pada umumnya mereka melaksanakan arbain, yakni melaksanakan salat lima waktu secara berjamaah di Masjid Nabawi selama 8 hari berturut-turut hingga jumlahnya mencapai 40 kali salat (arbain sendiri artinya 40).

Di sela-sela melaksanakan arbain, jemaah haji mungkin melakukan aktivitas yang berbeda. Ada yang berziarah ke Masjid Quba, ada yang berziarah ke Masjid Qiblatain, ada yang berziarah ke Jabal Uhud, ada yang berziarah ke Maqbarah (pekuburan) Baqi, ada yang berziarah ke Raudhah, dan lain-lain.

Sebagian lagi mungkin ada yang berbelanja ke pasar/toko yang ada di Madinah, cari jajanan, sekedar jalan-jalan, atau mungkin juga ada yang hanya rebahan atau diam di hotel.

Selanjutnya bagaimana aktivitas jemaah haji selama 32 hari di Mekkah di luar tanggal 8-12 Dzulhijjah atau tanggal 8-13 Dzulhijjah?

Puncak pelaksanaan ibadah haji tanggal 8-12 Dzulhijjah atau tanggal 8-13 Dzulhijjah itu di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ketiganya masih berada di wilayah kota Mekkah. Jadi kita ambil 32 hari dikurangi 6 hari = 26 hari.

Nah aktivitas apa yang dilakukan jemaah haji selama 26 hari di Mekkah? Sama halnya di Madinah, aktivitas yang dilakukan jemaah haji bisa sama, mungkin juga berbeda.

Pada umumnya jemaah haji melakukan aktivitas ibadah tawaf dan sa'i di Masjidil Haram. Mereka juga melaksanakan ibadah salat lima waktu di Masjidil Haram.

Akan tetapi tidak seperti di Masjid Nabawi ada "tuntutan" harus melaksanakan arbain, di Masjidil Haram tidak. Hal itu membuat tidak jemaah haji berbondong-bondong salat lima waktu di Masjidil Haram.

Jemaah haji yang tidak pergi salat lima waktu ke Masjidil Haram, sebagian salat lima waktu di masjid sekitar hotel. Tapi banyak juga jemaah haji yang melaksanakan salat lima waktu di musholla hotel.

Di luar itu jemaah haji melakukan aktivitas yang beragam. Banyak jemaah haji yang melakukan umrah sunnat. Mereka biasanya mengambil miqat dari salah satu tempat miqat: Tan'im, Ji'ranah, atau Hudaibiyah.

Selain melakukan umrah sunnat, banyak jemaah haji yang melakukan aktivitas ziarah ke tempat-tempat bersejarah di kota Mekkah. Seperti ziarah ke Jabal Rahmah, Jabal, Nur, atau Jabal Tsur.

Salah satu sudut kota Mekkah (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Salah satu sudut kota Mekkah (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Aktivitas lain yang dilakukan jemaah haji di Mekkah adalah berbelanja mencari oleh-oleh khas kota Mekkah di bagalah-bagalah (toko-toko) sekitar hotel, cari makanan/jajanan, atau berbelanja di toko-toko atau pusat perbelanjaan.

Pusat perbelanjaan besar dan sangat terkenal di kota Mekkah adalah Makkah Mall, Bin Dawood, dan Zam-zam Tower.

Tower Zam-zam (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Tower Zam-zam (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Sama seperti halnya di Madinah, jemaah haji yang tidak melakukan aktivitas-aktivitas seperti di atas, mereka biasanya beristirahat di hotel, rebahan, duduk-duduk sambil berbincang di lobby hotel atau di selasar hotel, dan lain-lain, termasuk mencuci pakaian.

Jemaah haji yang melakukan aktivitas mencuci pakaian, mereka melakukannya di ruang khusus untuk mencuci pakaian yang ada di tiap lantai hotel. Di sana tersedia beberapa mesin cuci yang bisa digunakan oleh jemaah haji.

Adapun pakain yang sudah dicuci, dijemur di rooftop hotel. Cucian biasanya akan kering dalam waktu singkat, mungkin dalam waktu satu atau dua jam saja. Hal itu dikarenakan cuaca dan suhu di sana cukup panas, serta angin bertiup cukup kencang sehingga cucian menjadi cepat kering.

Itulah aktivitas keseharian jemaah haji selama berada di Tanah Suci di luar puncak pelasanaan haji selama 5-6 hari, yakni di luar tanggal 8-12 Dzulhijjah atau tanggal 8-13 Dzulhijjah.

#Cerita Haji 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun