Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Berziarah ke Jabal Nur dan Jabal Tsur, Dua Tempat Bersejarah di Kota Mekkah

2 Juni 2024   12:35 Diperbarui: 7 Juni 2024   15:14 791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan sangat indah wilayah kota Mekkah dari puncak Jabal Nur (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Nabi Muhammad SAW dilahirkan di kota Mekkah. Beliau juga tumbuh besar di kota Mekkah. Bahkan beliau diangkat jadi Nabi dan Rasul juga di kota Mekkah.

Tak mengherankan jika di kota Mekkah banyak menyimpan peristiwa dan tempat bersejarah bagi Nabi SAW dan juga para sahabatnya, termasuk umat Islam.

Di antara sekian banyak tempat bersejarah yang ada di kota Mekkah, ada dua tempat yang sangat penting dan istimewa karena terkait langsung dengan perjalanan Nabi SAW sebagai seorang Nabi dan Rasul. Dua tempat yang dimaksud adalah Jabal Nur dan Jabal Tsur.

Jabal Nur dan Jabal Tsur adalah dua tempat bersejarah berupa gunung. Sebab "jabal" artinya gunung atau bukit.

Jabal Nur atau Jabal An-Nur artinya "Gunung Cahaya". Jabal Nur merupakan gunung tempat Nabi Muhammad ber-khalwat (menyendiri) dan ber-tahannuts (kontemplasi) sebelum beliau diangkat menjadi Nabi dan Rasul. Beliau ber-khalwat dan ber-tahannuts di puncak Jabal Nur, di sebuah gua yang disebut dengan "Gua Hira".

Di Gua Hira lah Nabi Muhammad SAW pertama kali menerima wahyu di usia 40 tahun, berupa kalamullah, yakni Surat Al-'Alaq ayat 1-5 pada tanggal 17 Ramadan 610 M. Hal itu pula yang menandai bahwa Muhammad secara resmi diangkat sebagai Nabi dan Rasul.

Tidak seperti gunung pada umumnya di Indonesia, yang rimbun menghijau ditumbuhi banyak pepohonan, Jabal Nur lebih tepat disebut sebagai sebuah "gundukan bebatuan". Permukaannya gundul dan gersang.

Jabal Nur terletak di sebelah utara kota Mekkah. Para peziarah harus menempuh jarak sekira 5 kilometer dari Masjidil Haram untuk sampai ke kaki gunung Jabal Nur.

Jabal Nur memiliki ketinggian sekira 624 mdpl (meter di atas permukaan laut) dan kemiringan yang cukup terjal, yakni 60 derajat. Untuk sampai ke puncak Jabal Nur, membutuhkan waktu antara 30-40 menit.

Oleh karena medan tempuh untuk sampai ke puncak Jabal Nur cukup berat, jemaah haji dan peziarah lainnya yang sekiranya tidak cukup kuat sebaiknya tidak memaksakan diri berziarah ke Jabal Nur. Namun bagi mereka yang memiliki kondisi fisik prima dipersilahkan.

Akan tetapi untuk mengurangi resiko kelelahan, dehidrasi, atau resiko terserang heat stroke, berziarah ke Jabal Nur sebaiknya dilakukan tidak pada siang hari. Berziarah ke Jabal Nur sebaiknya dilakukan pada malam hari atau pada dini hari. Itu lebih aman dan nyaman.

Selain itu jika berziarah ke Jabal Nur dilakukan pada malam hari atau pada dini hari, nanti para peziarah akan mendapatkan pemandangan yang luar biasa indah dari atas Jabal Nur. Bisa jadi rasa lelah dan cape yang dirasakan para peziarah akan hilang setelah melihat pemandangan yang menakjubkan.

Para peziarah akan melihat dan menyaksikan pemandangan wilayah sekitar kota Mekkah menyala memancarkan cahaya indah kekuning-kuningan bak batangan emas raksasa yang terhampar. Luar biasa indah.

Pemandangan yang luar biasa indah itu tentunya hanya bisa didapatkan oleh para peziarah di waktu malam atau dini hari. Sedangkan jika pada siang hari, para peziarah tidak akan mendapatkannya.

Setelah Jabal Nur ada Jabal Tsur. Sama seperti Jabal Nur, Jabal Tsur juga merupakan tempat yang sangat penting dan istimewa dalam perjalanan Nabi Muhammad SAW.

Pemandangan sangat indah wilayah kota Mekkah dari Jabal Tsur (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Pemandangan sangat indah wilayah kota Mekkah dari Jabal Tsur (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Jabal Tsur artinya "Gunung Banteng". Jabal Tsur terletak sekira 7 kilometer dari Masjidil Haram ke arah Thaif.

Jabal Tsur memiliki ketinggian sekira 458 mdpl. Kendati tidak seterjal Jabal Nur, waktu tempuh untuk mencapai puncak Jabal Tsur membutuhkan waktu lebih lama. Hal itu dikarenakan jalur menuju puncak Jabal Tsur agak memutar dan memanjang.

Para peziarah bisa jadi menghabiskan waktu 45-60 menit untuk bisa sampai ke puncak Jabal Tsur, di mana terdapat Gua Tsur. Bahkan bisa saja bagi para peziarah yang "nyantey" bisa menghabiskan waktu lebih dari satu jam untuk bisa sampai ke puncak Jabal Tsur.

Sebagaimana Jabal Nur, Jabal Tsur juga merupakan "gundukan bebatuan". Bedanya Jabal Tsur memiliki tiga puncak yang bersambungan dan berdekatan. Di puncak ketiga Jabal Tsur terdapat sebuah gua yang bersejarah, yakni "Gua Tsur".

Gua Tsur itulah tempat yang bersejarah bagi Nabi Muhammad SAW dan bagi umat Islam. Sebab di Gua Tsur tersebut Nabi Muhammad SAW dan sahabatnya Abu Bakar Shiddiq pernah berlindung dan selamat dari kejaran dan percobaan pembunuhan yang dilakukan oleh kaum musyrikin Quraisy.

Hal itu bermula ketika pada tahun 622 Masehi Nabi Muhammad SAW di suatu malam akan berhijrah dari Mekkah ke Madinah. Namun kaum musyrikin Quraisy mengetahuinya dan bermaksud akan menghalangi Nabi SAW. Sebab kaum musyrikin Quraisy tidak ingin Islam berkembang dan menjadi besar di Madinah.

Kaum musyrikin Quraisy kemudian melakukan pengejaran kepada Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar Shiddiq. Dalam pengejaran itu Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar Shiddiq naik ke Jabal Tsur dan bersembunyi di Gua Tsur.

Kaum musyrikin Quraisy pun terus memburu dan melakukan pengejaran kepada Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar Shiddiq sampai ke Gua Tsur. Akan tetapi atas pertolongan Allah SWT, Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar Shiddiq selamat dari kaum musyrikin Quraisy.

Padahal menurut logika, harusnya kaum musyrikin Quraisy bisa menemukan Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar Shiddiq yang sedang bersembunyi di Gua Tsur. Sebab Gua Tsur sangat dangkal. Tingginya sekira 1,25 meter, panjang 3,5 meter, dan lebar 3,5 meter.

Namun Allah SWT menolong Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar Shiddiq dengan cara-Nya. Menurut banyak riwayat, di mulut gua itu tiba-tiba ada sarang laba-laba yang menutupi gua. Selain itu di depan gua terdapat banyak burung merpati yang sedang bertelur.

Kaum musyrikin Quraisy tidak penasaran untuk masuk ke dalam Gua Tsur. Sebab menurut pemikiran mereka, hal yang tidak mungkin di dalam gua ada orang. Sebab jika ada orang yang masuk ke dalam gua, tentu tidak akan ada sarang laba-laba di mulut gua dan telur-telur burung merpati akan pecah terinjak.

Begitu "sederhana" Allah SWT menolong hamba-Nya. Sehingga Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar Shiddiq bisa selamat dari kejaran dan percobaan pembunuhan yang dilakukan oleh kaum musyrikin Quraisy.

Sama halnya dengan berziarah menempuh perjalanan ke puncak Jabal Nur, berziarah menempuh perjalanan ke puncak Jabal Tsur juga cukup berat. Oleh karena itu para peziarah yang sekiranya tidak cukup kuat sebaiknya tidak memaksakan diri berziarah ke Jabal Tsur.

Untuk mengurangi risiko kelelahan, dehidrasi, atau risiko terserang heat stroke, berziarah ke Jabal Tsur juga sebaiknya dilakukan tidak pada siang hari. Berziarah ke Jabal Tsur sebaiknya juga dilakukan pada malam hari atau pada dini hari. Hal itu agar lebih aman dan nyaman.

Sebagaimana juga jika berziarah ke Jabal Nur pada malam hari atau pada dini hari, para peziarah yang berziarah ke Jabal Tsur juga nanti akan mendapatkan pemandangan yang luar biasa indah dari atas Jabal Tsur.

Sama, para peziarah akan melihat dan menyaksikan pemandangan wilayah sekitar kota Mekkah menyala memancarkan cahaya indah kekuning-kuningan bak batangan emas raksasa yang terhampar. Amazing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun