Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tips Agar Jemaah Haji Tidak Tersesat di Tanah Suci

21 Mei 2024   04:59 Diperbarui: 21 Mei 2024   14:00 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketiga, mengenali landmark penting. Di Masjidil Haram misalnya, jemaah haji harus mengingat dari pintu dan arah pintu mana dia masuk. Apakah dari arah zam-zam tower/Menara Abraj Al-Bait misalnya atau dari arah yang lain. Hal itu penting untuk memudahkan jalan pulang dan agar tidak tersesat.

Begitu pula di Masjid Nabawi. Jemaah haji harus mengingat dari pintu mana dia masuk. Apakah dari pintu yang searah dengan Maqbarah (pekuburan) Baqi misalnya atau dari arah yang lainnya.

Keempat, mengetahui dan mengingat warna stiker Bus Shalawat. Stiker yang ditempel di badan bus berukuran 60 x 40 cm, memuat gambar bendera merah putih, nomor, nama rute, dan tujuannya.

Bus Shalawat ini merupakan angkutan yang disewa pemerintah Indonesia untuk para jemaah haji Indonesia selama melaksanakan ibadah haji. Bus ini beroperasi selama 24 jam, mengangkut para jemaah haji dari hotel ke Masjidil Haram. Jadi jemaah haji bisa ke Masjidil Haram kapan saja, sekali pun di waktu tengah malam.

Ilustrasi Bus Shalawat (Sumber: https://kemenag.go.id/)
Ilustrasi Bus Shalawat (Sumber: https://kemenag.go.id/)

Bus Shalawat ini memiliki warna stiker yang berbeda-beda, tergantung hotel tempat tinggal para jemaah haji. Warna stiker rute Misfalah-Masjidil Haram dengan warna stiker rute Syisah-Masjidil Haram atau Raudhah-Masjidil Haram, misalnya, tentu akan berbeda.

Mengetahui dan mengingat warna stiker Bus Shalawat ini sangat penting bagi jemaah haji. Sebab jika di terminal salah naik bus, dipastikan si jemaah haji akan tersesat ke hotel lain yang ada di lokasi berbeda dengan hotel si jemaah haji itu.

Kelima, senantiasa membawa ponsel/handphone dengan baterai yang cukup atau membawa baterai cadangan/power bank. Pastikan  ponsel/handphone berisi kuota atau pulsa.

Dengan adanya ponsel/handphone, si jemaah haji akan mudah berkomunikasi seandainya tidak tahu jalan pulang atau tersesat di suatu lokasi yang tidak dikenali.

Keenam, selalu mengenakan gelang identitas. Gelang identitas adalah gelang yang dibagikan oleh PPIH (Panitia Penyelenggara Ibadah Haji)  ketika mau berangkat di asrama haji embarkasi. Gelang tersebut harus selalu dipakai, jangan pernah dicopot ketika bepergian, bahkan ketika mandi sekali pun.

Ilustrasi gelang identitas (Sumber: https://kemenag.go.id/)
Ilustrasi gelang identitas (Sumber: https://kemenag.go.id/)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun