Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Jemaah Haji Tiba di Madinah, Apa Kegiatan Mereka di Sana?

12 Mei 2024   21:47 Diperbarui: 13 Mei 2024   13:18 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kloter (Kelompok Terbang) awal Gelombang I jemaah haji Indonesia 1445 H/2024 M mulai diberangkatkan dari tanah air menuju Madinah, Minggu, 12 Mei 2024/04 Dzulqa'idah 1445 H.

Mereka akan tiba di Bandara (bandar udara) AMAA (Amir Muhammad bin Abdul Aziz) Madinah pada hari yang sama. Sebab perjalanan dari embarkasi tanah air ke Madinah kurang lebih selama 8-9 jam.

Di Bandara AMAA para jemaah haji mendapatkan layanan fast track dari pemerintah Arab Saudi. Dengan adanya layanan fast track, para jemaah haji tidak perlu antre dulu untuk pemeriksaan dokumen keimigrasian. Mereka bisa langsung menaiki bus yang telah disediakan menuju hotel.

Layanan fast track mulai diberlakukan oleh pemerintah Arab Saudi sejak penyelenggaraan haji tahun 2019 lalu sebelum terjadinya pandemi Covid-19. Tujuannya untuk mempermudah dan mempercepat layanan terhadap para jemaah haji.

Ilustrasi jemaah haji di dalam bus dari Bandara AMAA menuju hotel di Madinah (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Ilustrasi jemaah haji di dalam bus dari Bandara AMAA menuju hotel di Madinah (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Dari Bandara AMAA para jemaah haji menaiki bus menuju hotel. Di dalam bus para jemaah haji harus menyiapkan paspor. Sebab semua paspor dikumpulkan dan dimasukan dalam satu kantong oleh pihak maktab.

Jarak dari Bandara AMAA ke hotel atau pondokan jemaah haji yang ada di Madinah sekira 20 kilometer. Perjalanan dari Bandara AMAA ke hotel atau pondokan memakan waktu kurang lebih selama satu jam.

Sesampai di hotel para jemaah haji melalui petugas haji melakukan check in. Mereka mendapatkan nomor kamar dan kunci kamar. Biasanya dalam satu kamar 4 orang jemaah. Tentu saja laki-laki dan perempuan dipisah, walau pun mereka suami istri.

Hotel-hotel yang ditempati jemaah haji Indonesia di Madinah tersebar pada tiga wilayah sekitar masjid Nabawi, yakni Syimaliyah (utara), Gharbiyah (barat), dan Janubiyah (selatan).

Hotel-hotel yang ada di tiga wilayah tersebut terbagi dalam 5 sektor layanan, yakni sektor 1 sampai sektor 5.

Sektor 1 berada di wilayah Syimaliyah (utara) Masjid Nabawi (dekat pintu utama halaman depan). Kemudian sektor 2, sektor 3, dan sektor 4 berada di wilayah Gharbiyah (barat) Masjid Nabawi. Terakhir sektor 5 di wilayah Janubiyah (selatan) Masjid Nabawi (dekat arah kubah hijau).

Semua hotel jemaah haji Indonesia yang ada di Madinah tersebut berada di kawasan Markaziyah. Artinya berada di lokasi yang dekat dengan Masjid Nabawi.

Bagian dalam Masjid Nabawi (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Bagian dalam Masjid Nabawi (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Para jemaah haji tinggal di Madinah selama 8-9 hari. Di Madinah mereka akan melakukan beberapa kegiatan, antara lain melakukan Arba'in di Masjid Nabawi. Yaitu melakukan shalat wajib 5 waktu secara berjamaah terus menerus di Masjid Nabawi selama 8 hari.

Arba'in bukanlah rukun atau syarat haji. Arba'in adalah sebuah fadhilah alias keutamaan bagi jemaah haji yang melakukannya. Artinya kalau pun ada jemaah haji yang tidak melakukan Arba'in, maka hal itu tidak akan mengganggu apalagi membatalkan ibadah hajinya.

Selain melakukan Arba'in, di Madinah para jemaah haji juga melakukan ziarah-ziarah ke banyak tempat bersejarah. Misalnya ziarah ke Masjid Quba, yakni masjid yang pertama kali didirikan oleh Nabi SAW di Madinah.

Kemudian ziarah ke Masjid Qiblatain, Masjid Al-Ijabah, Khandaq/Masjid Khamsah, Masjid Ghamamah, Masjid Miqat, Masjid Abu Dzar Al-Ghiffari, dan Masjid Jum'ah.

Selanjutnya ziarah ke Jabal (gunung) Uhud, Maqbarah (pekuburan) Baqi (persis di samping Masjid Nabawi), dan ke Raudhah (berada di dalam Masjid Nabawi).

Maqbarah Baqi (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Maqbarah Baqi (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Selain ziarah ke tempat-tempat tersebut, ada satu tempat ziarah favorit jemaah haji Indonesia yang tidak boleh dilewatkan. Tempat yang dimaksud adalah "Jabal Magnet" (Bukit Magnet).

Disebut demikian karena memang di sekitar wilayah tersebut ada tarikan medan magnet. Mobil yang melewati wilayah tersebut akan mendapatkan tarikan atau dorongan magnet.

Dulu "Jabal Magnet" dikenal dengan nama "Mantiqotul Baido" (tanah putih). Selain itu tempat tersebut juga disebut dengan Wadi Al-Jin (Lembah Jin). Hal itu dikarenakan ada daya tarik magnet, orang zaman dulu di sana mengira karena ada jin yang mengganggu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun