Sektor 1 berada di wilayah Syimaliyah (utara) Masjid Nabawi (dekat pintu utama halaman depan). Kemudian sektor 2, sektor 3, dan sektor 4 berada di wilayah Gharbiyah (barat) Masjid Nabawi. Terakhir sektor 5 di wilayah Janubiyah (selatan) Masjid Nabawi (dekat arah kubah hijau).
Semua hotel jemaah haji Indonesia yang ada di Madinah tersebut berada di kawasan Markaziyah. Artinya berada di lokasi yang dekat dengan Masjid Nabawi.
Para jemaah haji tinggal di Madinah selama 8-9 hari. Di Madinah mereka akan melakukan beberapa kegiatan, antara lain melakukan Arba'in di Masjid Nabawi. Yaitu melakukan shalat wajib 5 waktu secara berjamaah terus menerus di Masjid Nabawi selama 8 hari.
Arba'in bukanlah rukun atau syarat haji. Arba'in adalah sebuah fadhilah alias keutamaan bagi jemaah haji yang melakukannya. Artinya kalau pun ada jemaah haji yang tidak melakukan Arba'in, maka hal itu tidak akan mengganggu apalagi membatalkan ibadah hajinya.
Selain melakukan Arba'in, di Madinah para jemaah haji juga melakukan ziarah-ziarah ke banyak tempat bersejarah. Misalnya ziarah ke Masjid Quba, yakni masjid yang pertama kali didirikan oleh Nabi SAW di Madinah.
Kemudian ziarah ke Masjid Qiblatain, Masjid Al-Ijabah, Khandaq/Masjid Khamsah, Masjid Ghamamah, Masjid Miqat, Masjid Abu Dzar Al-Ghiffari, dan Masjid Jum'ah.
Selanjutnya ziarah ke Jabal (gunung) Uhud, Maqbarah (pekuburan) Baqi (persis di samping Masjid Nabawi), dan ke Raudhah (berada di dalam Masjid Nabawi).
Selain ziarah ke tempat-tempat tersebut, ada satu tempat ziarah favorit jemaah haji Indonesia yang tidak boleh dilewatkan. Tempat yang dimaksud adalah "Jabal Magnet" (Bukit Magnet).
Disebut demikian karena memang di sekitar wilayah tersebut ada tarikan medan magnet. Mobil yang melewati wilayah tersebut akan mendapatkan tarikan atau dorongan magnet.