Kesehatan adalah salah satu nikmat terbesar dan harta berharga dalam kehidupan ini. Sebab tanpa adanya kesehatan yang baik, segala kesuksesan, keberhasilan, dan pencapaian lainnya dalam hal apa pun akan terasa hambar atau kurang.
Menjaga kesehatan, dengan demikian merupakan hal yang sangat penting dan urgen. Menjaga kesehatan seharusnya menjadi prioritas dalam kehidupan ini. Menjaga kesehatan merupakan kunci untuk menjalani kehidupan yang maksimal dan berkualitas.
Dalam prakteknya menjaga kesehatan mungkin tidak mudah. Hal itu diperlukan sebuah kesadaran yang tinggi, pengetahuan, dan wawasan tentang hal itu.
Situasi dan kondisi tertentu juga menjadi salah satu faktor yang cukup kondusif, membuat orang bisa jadi lebih mudah menjaga kesehatannya. Seperti di bulan Ramadan yang baru saja berlalu.
Di bulan Ramadan semua orang yang menjalankan ibadah puasa "dipaksa" untuk mau menjaga kesehatannya. Oleh karenanya orang yang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan hidupnya tentu jadi relatif lebih sehat.
Sebab selama bulan Ramadan orang yang menjalankan ibadah puasa makan dan minum secara teratur dan disiplin. Mereka tidak bisa makan dan minum seenaknya dan semaunya.
Para ahli kesehatan pun mengakui bahwa ibadah puasa itu memang menyehatkan. Mereka yang melakukan ibadah puasa hidupnya relatif lebih sehat dibanding dengan orang yang tidak melakukan ibadah puasa.
Problemnya, setelah bulan Ramadan berakhir yang ditandai dengan hari raya Idulfitri alias hari raya lebaran, orang kembali kepada kebiasaan lamanya, yakni kebiasaan sebelum bulan Ramadan. Mereka makan minum tidak disiplin atau tidak teratur. Mereka  juga makan minum kembali seenaknya dan semaunya, kapan saja dan apa saja mereka makan.
Nah, bagaimana agar kebiasaan baik menjaga kesehatan selama bulan Ramadan dan pasca lebaran bisa tetap berjalan kendati tidak lagi menjalankan ibadah puasa? Berikut ini beberapa tips yang mungkin bisa dicoba dan dijalankan.
Pertama, kontrol pola makan. Setelah bulan Ramadan dan setelah lebaran orang memungkinkan makan dan minum seenaknya dan semaunya. Orang bisa makan dua kali, tiga kali, atau mungkin lebih dalam sehari. Orang juga bisa makan kapan saja, di mana saj, dan apa saja.
Dalam hal ini pola makan waktu bulan Ramadan mungkin bisa diterapkan. Paling tidak dalam hal kedisiplinan dan keteraturan waktu makan.
Kedua, jaga pola makan yang seimbang. Pastikan makanan yang dikonsumsi memenuhi semua nutrisi yang diperlukan. Pastikan dalam setiap makanan yang dikonsumsi terdapat kandungan protein, karbohidrat kompleks, lemak sehat, mineral penting dan macam-macam vitamin.
Ketiga, hindari makanan berlemak tinggi dan berlebihan. Hal itu dikarenakan konsumsi lemak yang berlebihan bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, hipertensi, obesitas, dan beberapa penyakit kronis lainnya.
Keempat, kurangi konsumsi gula dan makanan manis. Kurangi makanan dan minuman yang mengandung banyak gula, terlebih lagi pemanis buatan. Seperti minuman bersoda, kue-kue manis, permen, manisan, dan camilan-camilan lainnya yang tinggi gula.
Sebab konsumsi gula yang berlebihan dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes, dan penyakit atau masalah kesehatan lainnya.
Kelima, kurangi konsumsi garam berlebihan. Hal itu dikarenakan konsumsi garam berlebihan yang ada dalam makanan dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, penyakit jantung, stroke, kesehatan ginjal, osteoporosis, dan risiko penyakit lainnya.
Bagi mereka yang biasa atau suka makanan dengan selera rasa yang lebih asin, mungkin harus mulai memilih makanan dengan kadar garam yang rendah. Dalam hal ini siapa pun harus mengutamakan kesehatan kendati harus mengorbankan selera atau kesukaannya.
Keenam, perhatikan asupan cairan. Agar tetap terhidrasi minumlah air putih yang cukup sepanjang hari. Selain itu perhatikan pula asupan cairan dari sumber lain seperti jus buah-buahan, sop, dan kaldu.
Ketujuh, olahraga rutin. Olahraga dilakukan setiap hari. Paling tidak 30 menit dalam sehari dan lima hari dalam seminggu.
Olahraga yang dilakukan bisa olahraga yang ringan-ringan saja. Seperti jogging, jalan kaki, bersepeda, berenang, senam, dan sebagainya.
Olahraga sangat penting untuk menjaga kesehatan karena memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Antara lain meningkatkan kesehatan jantung, menjaga berat badan ideal, memperkuat otot dan tulang, mengurangi risiko penyakit kronis, meningkatkan fungsi otak, dan meningkatkan kualitas hidup.
Kedelapan, istirahat yang cukup. Istirahat yang cukup sangat penting bagi kesehatan karena tubuh memerlukan waktu untuk memulihkan diri setelah melakukan aktivitas sehari-hari. Seperti memperbaiki dan memperbaharui jaringan yang rusak, memperkuat sistem kekebalan tubuh, mengurangi risiko cedera, mengatur produksi hormon-hormon penting, dan sebagainya.
Kesembilan, jaga kebersihan. Menjaga kebersihan sangat penting untuk kesehatan karena banyak alasan seperti mengurangi risiko infeksi, mencegah penyakit menular, memelihara fungsi tubuh, meningkatkan kualitas hidup, dan lain-lain.
Kesepuluh, lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin penting bagi kesehatan antara lain karena dapat membantu dalam mendeteksi jika ada masalah kesehatan. Selain itu melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin juga membantu dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Demikian 10 tips menjaga kesehatan yang bisa dilakukan pasca lebaran dan dalam kehidupan seterusnya. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H