Istilah ngabuburit adalah istilah khas yang ada hanya di bulan ramadan. Walau pun sesungguhnya secara kebahasaan, istilah itu bisa digunakan di waktu lain di luar bulan ramadan. Tapi memang konteks istilah ngabuburit mengacu kepada bulan ramadan atau bulan puasa.
Istilah ngabuburit adalah istilah yang berasal dari bahasa Sunda. Tapi istilah ngabuburit ini sudah jadi istilah nasional, yang digunakan hampir di seluruh daerah di Indonesia.
Secara etimologis kata dasar istilah ngabuburit adalah "burit". "Burit" adalah kata benda, dalam bahasa Sunda artinya sore atau petang.
Kata "burit" kemudian ditambahkan prefiks (awalan) "nga" dan repetisi atau pengulangan suku kata pertama dari kata "burit", yaitu "bu". Prefiks "nga" dalam bahasa Sunda berfungsi mengubah kata benda/kata sifat menjadi kata kerja.
Secara semantik, istilah ngabuburit kurang lebih bermakna "melakukan perbuatan atau pekerjaan agar menjadi burit (sore/petang)".
Sebagai contoh lain dalam bahasa Sunda kata "ngagagalak". Polanya sama dengan istilah ngabuburit. Kata dasar "ngagagalak" berasal dari kata sifat "galak" (=beringas) yang diberi awalan "nga" dan repetisi suku kata pertama kata "galak", yakni "ga". Arti "ngagagalak" adalah "melakukan perbuatan atau pekerjaan agar menjadi galak (beringas)".
Kata atau istilah "ngagagalak" biasanya digunakan untuk menyatakan atau menerangkan orang yang berusaha menjadikan hewan yang jinak supaya menjadi galak alias beringas.
Satu contoh lagi kata "ngamumurah". Kata dasar "ngamumurah" berasal dari kata "murah" (=lawan kata mahal) yang diberi awalan "nga" dan repetisi suku kata pertama kata "murah", yakni "mu". Arti "ngamumurah" adalah "melakukan perbuatan atau pekerjaan agar menjadi murah".
Kata atau istilah "ngamumurah" biasanya digunakan untuk menyatakan atau menerangkan orang yang berusaha menjadikan harga yang dianggapnya mahal supaya menjadi murah.
Kembali kepada istilah ngabuburit. Istilah ngabuburit sejatinya mengacu kepada waktu sehabis waktu siang sampai waktu petang. Sebab untuk waktu dari pagi sampai siang, dalam bahasa Sunda ada istilah "ngabeubeurang". Artinya "melakukan perbuatan atau pekerjaan agar menjadi beurang (=siang)".