Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Jangan Lihat Status Artisnya, tapi Lihat Kemampuannya

27 Februari 2024   18:15 Diperbarui: 27 Februari 2024   18:23 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak orang under estimate terhadap (kemampuan) mereka. "Bisa apa atau kontribusi apa yang bisa para artis berikan dalam kapasitasnya sebagai legislator?", mungkin seperti itu kurang lebih pertanyaan yang menggelayut di benak banyak pihak yang ditujukan kepada para artis.

Herannya sebagian orang terkadang "tidak adil" atau "tidak fair". Mereka mempertanyakan/mempermasalahkan kapasitas atau kompetensi artis, tapi tidak dengan profesi lainnya.

Mungkin jarang ada orang yang mempertanyakan/mempermasalahkan kapasitas atau kompetensi profesi akuntan, pengacara, pebisnis, atau yang lainnya. Padahal sama saja dengan profesi artis, mereka bisa jadi memiliki kompetensi dalam bidang politik, tapi mungkin juga tidak.

Artinya profesi artis atau bukan, mereka tidak auto kompeten dalam bidang politik sebagai legislator. Di sisi lain mereka juga mungkin lebih kompeten, bahkan dibandingkan dengan para politisi itu sendiri.

Dulu ada nama Tantowi Yahya, seorang artis dan legislator. Tantowi Yahya merupakan artis parlemen yang hebat.

Kemudian sekarang misalnya ada juga nama Dede Yusuf, Desy Ratnasari, Nurul Arifin atau Rieke Diah Pitaloka. Mereka cukup vokal sebagai artis parlemen.  

Dalam hal ini siapa pun hendaknya tidak terjebak dengan status "artis". Apalagi ada semacam persepsi bahwa artis itu "tidak pintar" atau "tidak memiliki isi kepala", sehingga tidak layak mewakili rakyat.

Jadi untuk menilai layak atau tidaknya seseorang mewakili rakyat jadi anggota legislatif, jangan lihat status artisnya. Supaya fair dan adil, dalam hal ini lihatlah kemampuannya.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun